Madiun - Warga Desa Klumutan dan Sambirejo Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun mengeluhkan kondisi fisik kambing bantuan "jalan lain menuju kesejahteraan rakyat" (jalinkesra) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Kepala Desa Klumutan Agus Proklamanto, Rabu mengatakan, kondisi fisik kambing bantuan bagi warga tidak mampu tersebut adalah berukuran kecil atau anakan, usianya belum dewasa, dan kurang sehat. "Warga kecewa dengan kondisi kambing yang dikirim oleh rekanan kemarin. Warga penerima jatah di Desa Klumutan dan Sambirejo sepakat menolak kambing-kambing tersebut karena malah menyusahkan warga," ujar Agus Proklamanto kepada wartawan. Menurut dia, jika warga tetap menerima kambing bantuan tersebut, warga yang sudah tergolong tidak mampu itu akan mengeluarkan biaya tambahan untuk mengurus kambing. Sebab kambing yang dikirim adalah masih anakan dan butuh susu, selain itu juga penyakitan. "Banyak yang matanya belekan, kudisan, dan tidak 'poel' atau belum ganti gigi. Kami meminta kepada pihak berwenang untuk mengganti kambing bantuan tersebut. Di Desa Klumutan terdapat sebanyak 86 KK kurang mampu yang menerima jatah bantuan kambing dan tiga KK menerima bantuan berupa paket ayam," kata dia. Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Desa Sambirejo Subijono. Kondisi kambing bantuan yang dikirim oleh rekanan yakni CV Prima Jaya Cool berbeda dengan spesifikasi yang ditentukan. Yakni, kambing betina harus memiliki tinggi badan 57 cm, jantan memiliki tinggi bandan 58 cm, sudah poel, tidak cacat, dan sehat. "Kenyataannya warga menerima kambing anakan atau cempe yang masih butuh susu induknya, belum poel, dan penyakitan. Kami terpaksa menolaknya," ucap Subijono. Menurutnya, di Desa Klumutan terdapat 13 paket bantuan ternak dari jalinkesra. Rinciannya, 11 paket berupa kambing lokal, satu paket domba, dan satu paket bantuan ayam kampung. Masing-masing, untuk kambing sejumlah empat ekor, terdiri satu jantan dan tiga betina. Sedangkan ayam, satu paketnya terdiri dari 35 ekor ayam. Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Madiun Rudy Triswahono menanggapi hal tersebut meminta kepada pihak berwenang untuk bertanggung jawab. "Jika keadaan kambing bantuan secara massal yang diterima oleh warga sasaran dalam kondisi jelek, saya rasa pihak berwenang harus menarik dan menggantinya dengan yang sesuai spesifikasi. Dalam waktu dekat, kami akan memanggil pihak rekanan," tutur Rudy. Sesuai data yang ada, Pemprov Jatim melalui program Jalinkesra memberikan bantuan ternak berupa ribuan kambing dan ayam kepada warga miskin Kabupaten Madiun yang berada di 46 desa di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Kare, Saradan, Wonoasri, dan Mejayan. Untuk Kecamatan Kare terdapat delapan desa dan mendapat 578 paket terdiri dari 567 paket kambing lokal, satu paket domba, dan 10 paket ayam kampung. Lalu, Kecamatan Mejayan terdapat 14 desa dan mendapat 315 paket terdiri dari 290 paket kambing lokal, satu paket domba, dan 24 paket ayam kampung. Kecamatan Saradan terdapat 15 desa dan mendapat bantuan 576 paket terdiri dari 527 kambing lokal, sembilan paket domba, 19 paket ayam kampung, dan 21 paket itik. Kecamatan Wonoasri terdapat sembilan desa dan mendapat 213 paket terdiri dari 208 kambing lokal, tiga paket domba, dan dua paket ayam kampung. Sementara, sejumlah kambing bantuan yang telah mati sejauh ini sudah ada 70 ekor, rinciannya di Kecamatan Saradan saat ini mencapai 10 ekor, Mejayan 40 ekor, dan Wonoasri 20 ekor.(*)
Berita Terkait

Toyota Indonesia nilai generasi muda penggerak kepedulian lingkungan
15 Juli 2025 15:05

ANTARA Foto gelar edisi perdana Diskusi Taman Langit
12 Juli 2025 16:00

Belajar jurnalistik, mahasiswa UPN Veteran kunjungi LKBN ANTARA Jatim
10 Juli 2025 16:15

Menkeu sebut rasio utang Indonesia terendah di antara anggota G20
4 Juli 2025 12:50

Komisi VII DPR rapat dengan TVRI, RRI dan ANTARA bahas program kerja
3 Juli 2025 16:58

Anggota DPR RI jadi pembicara kunci ANTARA "goes to campus"
2 Juli 2025 10:43

ANTARA beri pelatihan jurnalistik di Universitas Muhammadiyah Sukabumi
30 Juni 2025 14:54