Malang Raya (ANTARA) - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berharap realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang hingga akhir Desember 2025 bisa mencapai 4.000 unit rumah.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho di Kota Malang, Rabu, menyatakan optimistis penyaluran 4.000 rumah melalui FLPP bisa terealisasi. Apalagi dengan adanya dukungan dari suplai program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
"Tadi ada dukungan sisi suplai dari KUR Perumahan, jadi pengembang bisa meningkatkan kapasitas produksi rumah yang berkualitas," katanya.
Dengan demikian, diharapkan sampai akhir Desember realisasinya bisa 4.000 untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Agar 4.000 hunian tercapai di akhir tahun, maka saat ini BP Tapera mendorong terus realisasi penyaluran FLPP, khususnya di dua daerah yang masuk kawasan Malang Raya tersebut.
"Kalau saat ini di Kota Malang sekitar 300an (hunian) dan Kabupaten Malang sekitar 1.600an, berarti sudah 1.900an," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat memiliki animo yang bagus dalam menyambut program FLPP, seperti halnya di Kota Malang.
Hal itu terlihat dari hadirnya ratusan masyarakat saat mengikuti pelaksanaan sosialisasi soal program tersebut di Kota Malang.
Rata-rata dari peserta dikatakan oleh dia mengaku belum memiliki rumah sehingga kegiatan sosialisasi menjadi wadah yang penting mempromosikan program FLPP sekaligus menunjukkan kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh pengembang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Didyk Choiroel menjelaskan, program KUR Perumahan bisa dimanfaatkan sebagai wadah pembiayaan oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kontraktor sektor perumahan.
Pelaku usaha di sektor tersebut bisa memperoleh kredit sebesar Rp5 miliar yang bisa di-"revolving" hingga Rp20 miliar untuk modal pengerjaan proyek. "Bunga disubsidi oleh pemerintah 5 persen," ujarnya.
Soal target sarapan KUR Perumahan di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang, Didyk menyatakan, jika hal itu masih terus dilakukan penghitungan dan pemetaan.
Namun, menurut dia, dua daerah tersebut memiliki potensi besar dalam hal serapan KUR Perumahan.
"Malang belum kami breakdown, tapi nasional untuk suplai Rp117 triliun dan demand Rp13 triliun. Kami harapkan Malang seperti FLPP tadi menjadi yang terbesar di Jawa Timur," tuturnya.
