Ketua Perbasi Jatim sebut TPP jalankan tugas sesuai AD/ART

Surabaya (ANTARA) - Ketua Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Jawa Timur Grace Evi Ekawati menyatakan Tim Panitia Penjaringan (TPP) sudah melakukan tugas sesuai dengan apa yang tertuang di Aturan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

"Klarifikasi ini kami lakukan karena muncul pemberitaan dan pernyataan dari sejumlah pihak yang mempertanyakan mekanisme penjaringan calon," kata Evi saat ditemui wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Ia menjelaskan, isu yang beredar ialah TPP dinilai tidak melibatkan pengurus kabupaten dan kota (pengkab/pengkot) untuk proses pencalonan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perbasi Jatim.

Oleh karena itu, sebagai ketua umum, ia berkewajiban memberikan penjelasan agar semua pihak memahami bahwa dalam AD/ART tidak diatur kewajiban memanggil seluruh pengkab atau pengkot dalam proses pencalonan.

Hal tersebut, lanjutnya, sudah menjadi hak prerogatif DPD Perbasi Jatim dan TPP untuk menentukan mekanismenya.

Ia menuturkan, TPP Perbasi Jatim telah melaksanakan rapat pleno untuk membahas mekanisme penjaringan dan membentuk tim independen guna menjalankan proses tersebut.

Mami Evi, sapaan akrabnya, menyebut dirinya tidak turut campur dalam keputusan tim penjaringan karena menghormati ranah dan kewenangan yang telah diberikan kepada panitia.

“Setelah pleno memutuskan pembentukan tim penjaringan, saya tidak ikut-ikut dalam proses berikutnya. Itu sudah menjadi ranah tim yang dibentuk secara independen,” ucapnya.

Bahkan, ia juga berkewajiban untuk tetap mengikuti prosedur resmi dalam pengambilan formulir pencalonan, meskipun masih menjabat sebagai ketua umum.

Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap mekanisme organisasi yang telah disepakati bersama.

“Saya datang mengambil formulir pencalonan didampingi beberapa pengurus daerah. Semua dilakukan secara terbuka dan sesuai prosedur. Meskipun masih menjabat, saya tetap menghargai keputusan tim yang sudah dibentuk,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, klarifikasi tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada seluruh anggota Perbasi, terutama di tingkat daerah, agar lebih memahami fungsi AD/ART dan tata cara berorganisasi.

Ia berharap isu yang berkembang dapat disikapi secara bijak tanpa menimbulkan kesalahpahaman di internal organisasi. Evi juga berharap agar proses demokrasi di tubuh Perbasi Jawa Timur dapat berjalan sehat dan sesuai koridor yang telah ditetapkan.

“Kami ingin semua berjalan dengan baik dan transparan. Yang penting sesuai aturan dan tetap menjaga semangat kebersamaan dalam membangun basket Jawa Timur,” tuturnya.