Beijing - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman mengatakan Indonesia kedepan harus lebih siap hadapi "bidding" perhelatan olahraga internasional. "Jelas persiapan Indonesia hadapi 'bidding' Asia Games 2019 kurang, yang akan datang, harus lebih siap. Persiapan harus benar-benar matang," katanya kepada ANTARA di Beijing, Jumat. Tono menekan,"ibaratnya kita maju berperang. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaan 'bidding' kita benar-benar matang persiapan,". Bahkan, lanjut dia, Indonesia harus terus melakukan pendekatan dan lobi kepada negara-negara sahabat terutama China, Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara ASEAN. "Lobi bisa dimulai dari kedutaan besar mereka di Indonesia, atau melalui kedutaan besar kita di negara-negara tersebut. Jadi, benar-benar kita matang dan solid. Karena bagaimana pun 'bidding' tidak terlepas dari politik," ucap Tono, menuturkan. Sedangkan pemerintah daerah jauh sebelum 'bidding' sudah giat mempromosikan segala potensi daerahnya, baik secara sosial, budaya dan ekonomi. "Konsep pembangunan sarana olahraga, logo, 'master plan' 'multi event', harus sudah disiapkan dan dimatangkan jauh sebelum 'bidding'. Jadi ketika 'bidding', Indonesia sudah sangat siap dengan segala hal," kata Tono, menuturkan. Surabaya gagal menjadi tuan rumah Asian Games 2019, setelah dikalahkan Hanoi dalam pemilihan yang berlangsung pada Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Gedung Olahraga Pekan Olahraga Asia Timur, Makau, China, Kamis (8/11). "Yang menjadi tuan rumah Asian Games 2019 adalah Hanoi," kata Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah yang secara singkat mengumumkan kota pemenang. Pemilihan tuan rumah Asian Games 2019 dilaksanakan bersamaan dengan sidang umum (general assembly) OCA yang ke-31. Menurut aturan yang berlaku di OCA, penghitungan suara tidak dilakukan secara terbuka dan Presiden OCA pada akhir penghitungan hanya mengumumkan kota pemenang, tanpa menyebutkan jumlah suara yang diraih masing-masing kandidat. Usai terpilihnya Hanoi sebagai tuan rumah pesta olahraga empat tahunan itu, Sheikh Ahmad menyatakan keyakinannya bahwa Hanoi sudah siap dan juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Menurutnya, keyakinan terhadap kemampuan Hanoi tersebut setelah ia mendapat laporan dari tim peninjau OCA yang telah berkeliling dan melihat langsung kesiapan kota kandidat beberapa waktu lalu. "Para pemimpin di negara itu serta masyarakat olahraga juga memiliki komitmen yang tinggi dan sebagai partner, kami siap bekerja sama agar Vietnam lebih sukses," katanya. Sebelumnya, ketika Sheikh secara singkat mengumumkan Hanoi terpilih sebagai tuan rumah, puluhan delegasi Indonesia yang berada di sidang umum OCA tampak terdiam, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua KONI Rita Subowo dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.(*)
KONI: Indonesia Harus Lebih Siap Hadapi "Bidding"
Jumat, 9 November 2012 17:17 WIB