Polisi Cari Tiga Korban Tenggelam Sungai Brantas
Kamis, 8 November 2012 7:31 WIB
Blitar - Aparat Kepolisian Sektor Srengat, Kabupaten Blitar, masih melakukan pencarian tiga korban tenggelam di Sungai Brantas setelah mobil yang mereka tumpangi terjatuh ke sungai.
"Kami masih lakukan pencarian korban. Kami kerahkan semua unit dan meminta bantuan dari tim SAR," kata anggota Polsek Srengat Bripka Suwandi di Blitar, Kamis.
Pihaknya menyebutkan, sampai saat ini belum ada kabar ketiga korban ditemukan pascamobil yang mereka tumpangi terjatuh ke Sungai Brantas pada Rabu (7/11) malam.
Sejumlah warga juga ikut membantu mencari ketiga korban. Mereka bahkan ada yang menyelam ke sungai dengan peralatan seadanya, tapi belum ada kepastian kabar tubuh ketiga korban ditemukan.
Sebelumnya, satu keluarga asal Desa Karangtalun, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, tenggelam ke sungai saat mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam Sungai Brantas tepatnya di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Mereka pulang dari mengunjungi kerabat yang pulang haji di Kabupaten Tulungagung.
Jumlah penumpang di mobil itu ada sembilan orang, enam lainnya berhasil selamat dengan langsung keluar mobil saat mobil itu terjatuh, sementara tiga lainnya ikut tenggelam bersama mobil.
Sejumlah kerabat korban masih sangat kaget dan berharap agar ketiganya ditemukan. Nenek korban juga terlihat masih sangat panik, bahkan wajahnya sembab karena terus menangis, berharap anak dan cucunya bisa ditemukan dan dalam keadaan selamat.
Imam Santoso, salah seorang korban selamat mengatakan saat pulang dari mengunjungi kerabat yang pulang haji dengan naik mobil Suzuki Carry dan memutuskan untuk pulang lewat jasa penyeberangan perahu di Sungai Brantas. Keluarga memutuskan lewat sungai, agar lebih dekat.
Mereka naik jasa penyeberangan perahu di Desa/Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung yang menghubungkan dengan Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat. Perahu sebenarnya sangat kuat untuk menampung mobil.
"Mesin mobil yang kami tumpangi tiba-tiba mati saat akan berusaha naik ke daratan dan mobil mundur. Kami sempat keluar setelah pintu mobil berhasil kami buka, tapi tiga keluarga kami tidak sempat keluar," katanya dengan masih sedih.
Situasi lokasi jasa penyeberangan perahu itu sampai saat ini masih ramai baik oleh petugas yang melakukan pencarian maupun warga yang ingin melihat langsung. (*)