Pemkab Bojonegoro Belum Beri Santunan Korban Angin
Rabu, 7 November 2012 17:42 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, belum bisa memberikan santunan kepada korban angin puting beliung yang menyebabkan rumahnya roboh, rusak sedang dan ringan di wilayah setempat, karena masih menunggu verifikasi nama-nama korban.
"Kami masih melakukan verifikasi nama-nama korban angin puting beliung yang sudah masuk," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, Kasiyanto, Rabu.
Selain itu, pemberian santunan juga belum bisa dilakukan karena belum seluruhnya camat melaporkan korban angin puting beliung yang melanda wilayahnya.
"Korban angin puting beliung satu rumah roboh di Kecamatan Baureno, baru masuk hari ini, padahal kejadiannya, pada 4 November lalu," katanya.
Meski demikian ia menyatakan sudah mengalokasikan pengajuan anggaran sebesar Rp289 juta untuk korban angin puting beliung di 16 desa di delapan kecamatan dengan jumlah korban 26 rumah roboh dan 647 rumah rusak sedang dan ringan.
Lainnya, lanjutnya, juga sudah dipersiapkan paket peralatan yang berisi antara lain selimut, makanan, juga yang lainnya bagi korban bencana angin puting beliung.
"Awal kejadian angin puting beliung di Payaman, Kecamatan Ngraho, yang mengakibatkan satu rumah warga roboh, pada 29 Oktober," katanya.
Setelah itu, angin puting beliung terjadi setiap hari yang mengakibatkan rumah warga roboh atau rusak sedang dan ringan di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru, Baureno, Purwosari, Balen, Kalitidu, Dander dan Sekar, sejak 3 November hingga 6 November.
Ia menjelaskan pemberian santunan kepada korban angin puting beliung itu sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No.37 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perbup No. 43 tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana
"Besarnya santunan bagi warga yang rumahnya rusak ringan Rp500 ribu/rumah, namun rumah yang roboh besarnya santunan mencapai Rp5 juta," katanya.
Menurut dia, rumah warga yang roboh akibat angin puting beliung sebagian besar berbahan bambu dan kayu tanpa dilengkapi dengan pondasi yang permanen.
"Rumah yang permanen dilengkapi dengan pondasi kalau terjadi angin puting beliung biasanya hanya atapnya yang rusak," ucapnya.
Ia tetap meminta masyarakat mewaspadai angin puting beliung yang kemungkinan masih terjadi bersamaan dengan hujan di awal musim hujan ini.(*)