Mataseger: Situs Bersejarah Gresik Tersisa 500 Bangunan

Gresik - Situs bersejarah di Kabupaten Gresik, kini tersisa 500 bangunan dari total ribuan situs bangunan yang sebelumnya ada di wilayah Gresik, kata Ketua Masyarakat Pecinta Sejarah Gresik (Mataseger), Kris Adji, Rabu. Kris mengatakan, setiap tahunnya keberadaan situs bersejarah berupa bangunan kuno di Kabupaten Gresik terancam menurun jumlahnya, karena keberadaannya kurang dilindungi oleh pemkab setempat. "Data terakhir yang dimiliki komunitas Matasegers jumlahnya tersisa 500 dari ribuan bangunan sebelumnya, sedangkan data komunitas pencinta bangunan bersejarah dari ITS Surabaya hanya tersisa 350 bangunan," katanya. Dikatakannya, keberadaan bangunan bersejarah di Kabupaten Gresik bisa dilihat dari wilayah Karangpoh sampai Kampung Arab, dengan usia bangunan lebih dari 50 tahun. Oleh karena, untuk kembali mempertahankan keberadaan bangunan bersejarah di Gresik diperlukan rasa kepedulian dari kaum muda Kabupaten Gresik. "Pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini, kita akan mengajak semua komponen masyarakat Gresik melakukan bersih-bersih bangunan bersejarah, dan berkeliling kawasan bangunan bersejarah, yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 November 2012," katanya. Selain itu, komunitas Mataseger juga terus mendorong terbitnya Rancangan peraturan daerah (Raperda) mengenai perlindungan bangunan bersejarah di Gresik yang kini masih dalam proses di Gubernur Jatim. "Raperda itu akan terus kita dorong dan awasi, tujuan untuk melindungi keberadaan bangunan kuno di wilayah Kabupatan Gresik, sehingga jumlahnya tidak terus menurun," katanya. Menurunya jumlah bangunan bersejarah di Kabupaten Gresik, kata Kris diakibatkan, tidak adanya aturan daerah yang mengatur pembongkaran, sehingga dengan mudah pemilik membongkar dan mengubah bentuk bangunan. Sebelumnya, Kabupaten Gresik dijadikan salah satu wilayah tujuan peserta "Temu Pusaka Indonesia", yakni kegiatan jelajah pusaka dengan mengunjungi lokasi bersejarah, sebab Gresik dinilai masih mempunyai sejumlah kampung yang memiliki banyaknya bangunan kuno.(*)