Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disnaker KUKM) Kota Madiun bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat menggelar lomba kreativitas batik sebagai rangkaian kegiatan Dekranasda Award 2025, sekaligus peringatan Hari Batik Nasional.
Kepala Bidang Perindustrian Disnaker KUKM Kota Madiun Pipit Rachmawati Putri di Madiun, Kamis, mengatakan lomba kreativitas batik kali ini mengangkat motif Pincuk Hanguati, yakni salah satu dari tujuh motif batik baru Kota Madiun yang telah diluncurkan Wali Kota Maidi bersama Ketua Dekranasda Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi.
"Kami berharap dari ajang kreativitas batik ini, dari teknik pencantingan, motif, dan warna, akan muncul banyak corak baru yang bisa digunakan sebagai seragam OPD serta disebarluaskan ke masyarakat," ujarnya saat lomba kreativitas batik yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Madiun.
Adapun lomba diikuti 32 pendaftar dengan 29 peserta menyerahkan hasil karya. Mayoritas peserta merupakan perajin batik di Madiun yang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan dinas setempat.
Seluruh bahan untuk lomba membuat batik tersebut disediakan oleh dinas. Sedangkan proses pembatikan telah berlangsung sekitar dua mingguan, hingga kini masa penjurian.
Salah satu juri dalam ajang tersebut Aris Stiyawan menyatakan para perajin batik di Kota Madiun cukup berpotensi. Hal itu dilihat dari hasil karya batik yang bernilai dan berkualitas.
"Kesempatan ini spesial karena sebelumnya saya ikut melatih mereka. Saya menilai kualitas karya peserta cukup menjanjikan," kata Aris yang juga merupakan Direktur CV Astoetik Indonesia sekaligus pelatih batik sejak tahun 2014 tersebut.
Ia melihat potensi perajin batik di Kota Madiun sangat bagus, apalagi lokasinya dekat Solo dan Yogyakarta sehingga bahan baku mudah dijangkau.
Menurutnya, perajin batik di Kota Madiun cenderung mengembangkan teknik colet yang menghasilkan warna-warni menarik dalam batik, meskipun teknik tersebut membutuhkan ketelitian tinggi agar tidak meluber. Namun bisa menghasilkan batik yang berwarna warni cantik.
Ia berpesan agar para perajin terus mengasah keterampilan dan tidak berhenti hanya pada ajang lomba. Dengan ketekunan dan daya saing tinggi, Kota Madiun bisa berkembang dan berpeluang menjadi destinasi wisata batik.
