Tulungagung - Daging sapi yang diidentifikasi terinfeksi penyakit cacing hati dipastikan aman dikonsumsi, asal organ hati pada ternak tersebut dibuang/dimusnahkan, kata Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Dinas Peternakan Tulungagung, Nugraha Siswantara, Sabtu. "Cacing hati hanya menyerang pada organ hati binatang bersangkutan, sehingga tidak mungkin menyebar pada organ lain, termasuk dagingnya," terangnya mengkonfirmasi temuan kasus cacing hati pada salah satu hewan kurban (sapi) di Masjid Agung Al-Munawar, Tulungagung. Untuk memastikan seluruh daging sapi berbobot hampir satu ton tersebut, petugas bagian kesehatan hewan dari Dinas Peternakan (Disnak) Tulungagung telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh sampel organ lain maupun daging kurban. Hasilnya, dari tujuh ekor sapi yang disembelih, enam di antaranya dipastikan dalam kondisi sehat. Petugas hanya menemukan virus cacing hati pada salah satu hewan kurban, sementara organ lainnya dipastikan dalam kondisi sehat, sehingga aman dikonsumsi. "Tidak perlu khawatir semua sudah dilakukan tes. Hanya organ hati dari satu ekor sapi yang tidak boleh dikonsumsi, bagian lain boleh," tandasnya. Nugraha menjelaskan, hewan ternak berisiko terinfeksi penyakit cacing hati lantaran kebersihan sapi saat dalam kandang kurang terjaga, sehingga kuman penyakit mudah menyerang. "Biasanya hewan cacing hati menandakan hewan dalam keadaan terinfeksi. Cacing hati tidak bisa diketahui dari luar saat sapi masih hidup," terangnya. Lanjut Nugraha, terdapat tanda-tanda yang bisa digunakan sebagai acuan terkait cacing hati pada sapi, salah satunya kondisi kesehatan mulut hewan. Jika bersih tanpa ada kotoran, bisa diindikasikan sapi dalam kondisi sehat. Selain itu, ciri ternak penyakitan juga bisa diidentifikasi dari darah yang keluar saat dilakukan penyembelihan. Sebab menurut dia, hewan yang kurang sehat saat disembelih darah yang keluar tidak akan deras, tetapi hanya meluber, tidak menyemprot seperti umumnya.(*)
Daging Sapi Terinfeksi Cacing Hati Tetap Layak Konsumsi
Sabtu, 27 Oktober 2012 17:36 WIB