Sampang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur membangun sebanyak 25 MCK (Mandi Cuci dan Kakus) sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan sehat dan menekan penyebaran penyakit menular di wilayah itu.
"Ada tiga desa yang menjadi sasaran pembangunan MCK di Sampang pada tahun anggaran 2025 ini," kata Staf Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sampang, Amir Hamzah di Sampang, Selasa.
Ketiga desa itu masing-masing Desa Pangelen, Pandiyangan dan Desa Batu Karang.
Ia menjelaskan pembangunan fasilitas sanitasi MCK itu telah dimulai sejak pertengahan Juli 2025 dan hingga 15 September 2025 progres pengerjaan sudah mencapai sekitar 30 persen.
“Masing-masing unit dianggarkan Rp12 juta. Total 25 unit setiap desa,” Amir Hamzah.
Menurut dia, program sanitasi ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit yang kerap muncul akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Keberadaan MCK yang layak akan mendukung pola hidup bersih dan sehat masyarakat desa.
"Program pembangunan MCK ini merupakan program kolaborasi antara Pemkab Sampang dengan anggota wakil rakyat yang terangkum dalam pokok-pokok pikiran rakyat (pokir)," katanya.
Menurut Hamzah, pembangunan di Desa Pangelen dan Pandiyangan berasal dari Pokir DPRD, sedangkan Desa Batu Karang memanfaatkan program TMMD. Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun daerah.
“Pembangunan ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari upaya menciptakan lingkungan desa yang lebih ramah kesehatan,” ujarnya.
Ia menegaskan, keberadaan fasilitas sanitasi akan menjadi salah satu investasi penting bagi kesehatan masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga Sampang ke depannya.
"Pembangunan MCK di Desa Pangelen dan Pandiyangan masuk dalam pokok pikiran (anggota DPRD Sampang, yakni Iwan Efendi dan Wardatun Thoyyibah. Sementara pembangunan di Desa Batu Karang dilaksanakan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)," katanya.
Masing-masing MCK dialokasikan anggaran sebesar Rp12 juta.
Selain untuk meningkatkan lingkungan sehat, program ini juga dalam rangka mendukung program bebas buang air besar sembarangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejak lima tahun lalu.
