Surabaya (ANTARA) - PT Terminal Teluk Lamong menggelar kegiatan exercise ISPS code dengan mengangkat skenario "Serangan Siber dan Sabotase Kebocoran Petikemas Dangerous Good.
Kepala Terminal Petikemas Lamong Pierre Rochel Tumbol menjelaskan skenario ini dipilih sebagai respon atas tantangan keamanan di era digital.
"Sejak beroperasi di tahun 2014, kami telah menerapkan sistem otomasi tercanggih di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Salah satu teknologi unggulan yang dimiliki Terminal Petikemas Lamong adalah Automation Gate System yang memungkinkan pengelolaan arus keluar-masuk truk peti kemas secara digital tanpa interaksi tatap muka.
Menurut Pierre, kemajuan ini sekaligus menimbulkan potensi risiko besar, di antaranya serangan dari peretas yang berpotensi melumpuhkan operasional, menghentikan verifikasi gate, hingga menimbulkan kekacauan data dan logistik.
“Latihan ini menjadi sangat relevan dan krusial dalam memastikan kesiapan seluruh tim dalam menghadapi potensi gangguan keamanan modern,” ucapnya.
