Madiun - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengemukakan musim pancaroba yang terjadi saat ini sangat memicu terjadinya serangan penyakit diare dan pneumonia di wilayah setempat, khususnya terhadap. anak-anak. "Meskipun ispa dan diare merupakan penyakit yang tidak mengenal umur, namun anak-anak adalah yang paling rentan terhadap serangan penyakit perubahan iklim seperti saat ini. Mereka bisa terkena penyakit seperti batuk atau asma yang menjurus ke pneumonia," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Sukamdo, Selasa. Data Dinas Kesehatan setempat mencatat, selama Januari hingga September 2012, jumlah kasus ISPA yang menjurus ke pneumonia mencapai 243 kasus, sedangkan diare mencapai 4.374 kasus. Sementara kasus pneumonia pada tahun 2011 sebanyak 652 kasus dan diare mencapai 8.391 kasus. "Dari ribuan kasus diare tersebut, mayoritas adalah menyerang pada anak-anak. Sedangkan pada kasus pneumonia, semua penderitanya adalah balita," kata dia. Adapun jumlah temuan kasus terbanyak terpantau di wilayah Mlilir, Kecamatan Dolopo. Sisanya tercatat menyebar di 14 kecamatan lainnya. Meski tercatat tidak ada kasus kematian pada serangan penyakit tersebut, namun jika tidak ditangani secara serius, diare dan pneumonia dapat berakibat fatal. Peningkatan suhu bumi dan kelembaban, polusi emisi gas buang, kebakaran hutan, debu, dan asap rokok disinyalir sebagai faktor pendukung terjadinya kasus penyakit tersebut. Musim kemarau yang panjang seperti pada tahun ini, umumnya memicu peningkatan penyakit ISPA dan pneumonia karena banyak debu berterbangan. Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Upaya Kesehatan (P2UK) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono, menambahkan, selain dipicu oleh perubahan musim, serangan penyakit ini juga dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat setempat. "Masyarakat diimbau untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya. Untuk pencegahan diare misalnya harus diperhatikan kebersihan makanan dan air yang dikonsumsi, juga sanitasi lingkungan. Sedangkan untuk ISPA dan pneumonia harus diperhatikan ventilasi rumah dan lainnya," terang dia. Karena itu, pihaknya akan terus memberikan penyuluhan dan sosialisasi melalui puskesmas masing-masing untuk menerapkan pola hidup yang sehat. Pihaknya juga mengimbau agar seluruh warga di Kabupaten Madiun dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. "Saya berharap agar semua penyakit yang disebabkan karena cuaca, baik cuaca kering maupun penghujan dapat menurun. Hal ini bisa diraih jika masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tempat tinggalnya," kata Soelis. (*)
Berita Terkait

ANTARA berkolaborasi sajikan informasi publik
15 jam lalu

Dewas ANTARA: Bangun partisipasi dengan manfaatkan media publik dan kantor berita
12 Juni 2025 08:20

ANTARA Jatim kurban tiga ekor kambing di momen Idul Adha 1446 H
6 Juni 2025 14:42

ANTARA, menjaga kemurnian DNA media pejuang
2 Juni 2025 15:27

Tiga pewarta LKBN ANTARA raih "KSAU Awards 2025"
28 Mei 2025 09:42

ANTARA kerja sama dengan CMG dan Xinhua disaksikan Prabowo-Li Qiang
25 Mei 2025 15:15

Prospek pasar saham dan emas antara pemulihan dan risiko geopolitik
29 April 2025 08:43