Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (Perum LKBN) ANTARA Widodo Muktiyo mengajak pemerintah memanfaatkan media publik maupun kantor berita untuk membangun kesadaran hingga partisipasi publik.
“Kalau ada teman-teman (pemerintah) yang bisa close relationship (berhubungan dekat) dengan RRI, TVRI, LKBN ANTARA, maka manfaatkan, karena kita (RRI, TVRI, ANTARA) adalah sama (membangun kesadaran dan partisipasi publik),” ujar Widodo dalam bedah buku ‘Komunikasi Publik: Masalah-Masalah Stratejik’ secara daring dari Jakarta, Rabu.
Baca juga: ANTARA, menjaga kemurnian DNA media pejuang
Menurut dia, media publik maupun kantor berita nasional dapat dimanfaatkan terlebih di masa efisiensi anggaran. “Apalagi kita efisiensi. Untuk memanfaatkan tiga media ini paling tidak berbiaya rendah, juga ketiganya memiliki kekuatan dalam jaringan dari Jawa hingga luar Jawa, bahkan jaringan ANTARA sampai antar-negara,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Prita Laura mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebuah tim kombating untuk melawan disinformasi di tengah masyarakat, selain untuk membangun kesadaran hingga partisipasi publik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewas ANTARA ajak pemerintah manfaatkan media publik dan kantor berita