Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, terbakarnya KRI Klewang-625 di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (28/9) akan mempengaruhi proses percepatan pemenuhan alat utama sistem senjata (Alutsista). "Kalau dari sisi pengadaannya mungkin tidak, tapi kalau mempengaruhi proses percepatan pemenuhan kebutuhannya, tentu iya," kata Panglima TNI usai 'Temu Generasi Bangsa, dalam rangka Menyongsong HUT ke-67 TNI tahun 2012' di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin. Menurut dia, peristiwa akibat korsleting listrik itu tak akan membuat pemerintah menarik kembali pesanan, yakni empat KRI Klewang. Sebelum hasil investigasi dirilis, DPR sempat menduga adanya sabotase atas kejadian kebakaran yang terjadi pada Jumat (28/9) sore itu. Panglima menegaskan bahwa kebakaran itu murni karena kesalahan teknis. "Kapal belum rapi dan ada korsleting listrik, jadi terjadi kebakaran," ucapnya. Kebakaran juga terjadi karena peralatan pendukung lain belum berfungsi sempurna, sehingga menyebabkan penanggulangan tidak bisa dilakukan dan menghabiskan seluruh kapal. Untuk menyelesaikan persoalan ini, Panglima meminta TNI AL sebagai pengguna tetap menunggu pihak produsen, dalam hal ini PT Lundin Investment, membuat kapal baru. "Pengalaman ini hendaknya menjadi pelajaran untuk untuk membangun kapal yang lebih baik lagi. Kita menginginkan instalasi listrik betul-betul bersih agar kebakaran tak terjadi," ujarnya, menegaskan. Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, mengatakan pihaknya tidak bertanggung jawab terhdap kebakaran KRI Klewang karena kapal tersebut statusnya belum milik TNI Angkatan Laut, tetapi masih milik PT Lundin. "Waktu itu baru peluncuran saja, belum ada serah terima," kata Untung di Jakarta, Jumat, menanggapi terbakarnya kapal yang digadang-gadang sebagai kapal perang modern antiradar itu. Menurut dia, dirinya belum mengetahui seperti apa perjanjian ke depan pascakebakaran KRI Klewang tersebut karena PT Lundin bertanggung jawab sepenuhnya. "Kami belum tahu soal itu (mendapat ganti kapal baru). Lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak PT Lundin karena KRI Klewang itu statusnya masih milik PT Lundin," ujarnya. Untung menambahkan, pihaknya belum mengetahui penyebab terbakarnya kapal yang dikenal dengan sebutan Trimaran tersebut, karena pihaknya masih menunggu penyelidikannya.(*)
Berita Terkait
Bahas stabilitas pertahanan, DPR rapat tertutup dengan Menhan dan TNI
24 November 2025 14:15
Wakil Panglima TNI tinjau pembangunan Yonif TP dan KDKMP di Lamongan
17 November 2025 19:59
Prabowo serahkan kunci pesawat angkut A400M ke Panglima TNI
3 November 2025 11:19
TNI evaluasi acara HUT pasca 2 prajurit meninggal dunia
7 Oktober 2025 16:38
Presiden perintahkan Panglima-Kastaf ganti organisasi usang
5 Oktober 2025 10:19
Kejuaraan panahan Panglima TNI Cup Archery Open 2025
18 September 2025 16:15
Wakil Panglima TNI respons soal anggota BAIS yang ditangkap saat demo
1 September 2025 15:36
Wakil Panglima TNI tegaskan tidak ada niatan terapkan darurat militer
1 September 2025 14:26
