Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 407 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II Malang mendapatkan Remisi Umum saat Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Jumat.
"Lapas Perempuan Kelas II A Malang memberikan remisi umum kepada 407 narapidana dari total 468 warga binaan," kata Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Malang Yunengsih di Kota Malang, Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dari Lapas Perempuan Kelas II A Malang, remisi bagi 407 terdiri dari 398 orang memperoleh Remisi Umum I dengan besaran pengurangan masa pidana mulai dari satu bulan sampai enam bulan.
Rincian narapidana yang memperoleh Remisi Umum I, yakni 41 orang mendapat remisi satu bulan, 83 orang mendapatkan remisi dua bulan, dan 119 orang remisi tiga bulan.
Kemudian, ada 70 orang mendapatkan remisi empat bulan, 76 orang remisi lima bulan, dan sembilan orang remisi enam bulan.
Lalu, terdapat juga sembilan orang narapidana Lapas Perempuan Kelas II A Malang memperoleh Remisi Umum II.
"Dimana remisi tersebut langsung membebaskan narapidana dari sisa pidananya dan dari jumlah tersebut, sebanyak enam orang dinyatakan bebas murni dan tiga orang sisanya menjalani pidana subsider," ujarnya.
Surat keputusan pemberian remisi yang diselenggarakan di Lapas Kelas II A Malang diserahkan langsung oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.
Yunengsih juga menyampaikan dari total 468 narapidana di lapas pimpinannya, sebanyak 61 narapidana tidak memenuhi persyaratan administratif maupun substantif.
"Sehingga belum dapat diusulkan untuk mendapatkan remisi," ucap dia.
Dia menyatakan bahwa pemberian remisi merupakan bentuk kehadiran negara yang memberikan apresiasi terhadap perubahan pola dan perilaku para narapidana.
Oleh karena itu, dia pemberian remisi ini bisa memotivasi para narapidana yang masih menjalani masa pidana agar terus memperbaiki diri.
Sedangkan bagi napi yang telah dinyatakan bebas diharapkannya bisa sepenuhnya melakukan perbuatan baik di lingkungan masyarakat.
"Remisi ini menjadi bukti bahwa negara memberikan penghargaan kepada mereka yang sungguh-sungguh menjalani pembinaan. Harapannya, warga binaan semakin semangat berubah dan siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik," katanya.
