Drainase di Kota Malang Tertutup Sedimen
Rabu, 26 September 2012 8:24 WIB
Malang - Saluran drainase (gorong-gorong) di sejumlah titik di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tertutup sedimen, sehingga tidak bisa berfungsi maksimal dan menjadi penyebab utama terjadinya banjir ketika musim hujan di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang Dr Jarot Edi Sulistyono, Rabu, mengakui, sedikitnya ada 38 titik drainase di daerah itu yang tertutup sedimen, sehingga menghambat aliran air dan menyebabkan banjir ketika musim hujan.
"Tahun ini kami mulai melakukan perbaikan dan membangun drainase baru dengan alokasi anggaran sebesar Rp22 miliar, namun Rp3 miliar diantaranya untuk anggaran pemeliharaan rutin," katanya.
Menurut dia, pembangunan drainase baru tersebut difokuskan di titik-titik rawan banjir terutama yang tahun lalu dilanda banjir. Sejumlah titik rawan banjir telah dipetakan oleh DPU beberapa waktu lalu.
Jarot berharap sebelum musim hujan tiba yang diperkirakan awal November mendatang, pembangunan dan perbaikan saluran drainase yang tertutup sedimen tersebut sudah tuntas, sehingga kawasan yang selama ini menjadi langganan banjir bisa terhindar dari bencana tahunan itu.
Saluran drainase yang tertutup sedimen itu rata-rata mengalami pendangkalan hingga 60 cm hingga satu meter. Drainase yang diperbaiki itu di antaranya berada di kawasan Jalan MT Hariyono, Kelurahan Karangbesuki, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo serta Jalan Ijen.
Sedangkan kawasan yang dibangun saluran drainase baru di antaranya ada di Jalan Terusan piranha, Jalan S Supriyadi, Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Sumbersari, Jalan Terusan Ambarawa serta Jalan Joyo utomo.
Sementara kawasan yang menjadi langganan banjir di Kota Malang adalah wilayah di sekitar Jalan Soekarno Hatta, Jalan galunggung, Jalan Dieng, Jalan Bandung serta kawasan Gading Kasri serta sepanjang aliran Sungai Brantas.
Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Choirul Amri mengatakan, penyebab utama terjadinya banjir di daerah itu adalah tidak berfungsinya saluran drainase secara maksimal akibat tertutup sedimen.
"Mestinya DPU pro aktif untuk melakukan perbaikan dan pengerukan drainase agar pada saat musim hujan tidak lagi ada banjir atau genangan air dimana-mana, apalagi sekarang sudah mendekati musim hujan," tegas politisi dari PKS tersebut.(*)