Madiun (ANTARA) - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH) terus memperluas jaringan 4G guna memenuhi permintaan data oleh masyarakat yang terus berkembang di era digital saat ini.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam keterangannya di Madiun, Kamis menyatakan Indosat telah menambah lebih dari 15.000 BTS baru selama paruh pertama tahun 2025, sehingga total jaringan 4G kini mencapai 203.000 BTS.
"Kondisi ini mencerminkan momentum operasional yang solid sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap arah pertumbuhan digital Indonesia yang terus berkembang," ujarnya.
Ia menjelaskan di tengah dinamika pasar yang menantang, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien di seluruh lini operasional. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) tercatat di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan nilai layanan yang semakin relevan bagi pelanggan.
Jumlah pelanggan saat ini tercatat mencapai 95,4 juta, sejalan dengan tren konsolidasi SIM secara keseluruhan.
"Sementara itu, trafik data terus menunjukkan pertumbuhan positif, naik 10,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur digital," katanya.
Imbas solid dalam mendukung kebutuhan digital masyarakat, lanjut Vikram, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja secara tangguh seraya melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi yang inklusif di seluruh Indonesia, dan melanjutkan perjalanan transformasi perusahaan menjadi AI-TechCo.
Pada kuartal kedua tahun 2025, Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun. Meski turun tipis sebesar 0,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, namun itu terpantau tetap mempertahankan profitabilitas yang konsisten dengan mencatatkan laba periode yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,024 triliun.
Hal ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku pelanggan di pasar serta dinamika industri yang terus berkembang. Sementara EBITDA tercatat Rp6,4 triliun dengan margin EBITDA yang sehat sebesar 47,6 persen didukung oleh pengelolaan biaya yang efisien dan disiplin operasional.
"Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo. Namun yang terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami yakni memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif," tutup Vikram.
