Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Hermin menilai program Sekolah Rakyat (SR) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan akses pendidikan serta masalah gizi anak di Indonesia.
“Sekolah Rakyat adalah bentuk kehadiran negara yang nyata. Ini bukan sekadar proyek, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Di sinilah anak-anak bisa kembali bermimpi dan belajar tanpa takut dibatasi kondisi ekonomi keluarga,” kata Hermin di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Program Sekolah Rakyat hadir untuk menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta daerah-daerah dengan angka putus sekolah yang tinggi.
Konsepnya mengedepankan pendidikan berbasis komunitas dengan dukungan tenaga pengajar profesional, fasilitas memadai, dan kurikulum yang disesuaikan dengan karakter lokal.
Sementara itu, program MBG yang dijalankan di sekolah-sekolah dinilai strategis dalam menekan angka stunting, anemia, dan gizi buruk di kalangan anak-anak.
“Anak-anak kita tidak boleh kalah karena kelaparan. MBG adalah bukti bahwa negara hadir memberi perlindungan nyata untuk tumbuh kembang generasi penerus,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Hermin meyakini, program MBG mampu meningkatkan konsentrasi belajar, produktivitas siswa, serta mendukung pertumbuhan fisik yang optimal.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar program Sekolah Rakyat dan MBG dapat berjalan maksimal.
“Keberhasilan dua program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tapi juga peran aktif masyarakat, DPRD, akademisi, swasta, media, hingga organisasi masyarakat sipil,” katanya.
DPRD Jatim: SR dan MBG solusi ketimpangan pendidikan dan gizi anak
Kamis, 24 Juli 2025 9:30 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Hermin dalam sebuah rapat di Surabaya beberapa waktu lalu. (ANTARA/ HO - DPRD Jawa Timur)
Keberhasilan dua program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah…
