BP3 Trowulan Lakukan Penggalian Situs di Kediri
Sabtu, 8 September 2012 17:26 WIB
Kediri - Tim Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto melakukan penggalian sebuah situs di Desa Pagu, Kabupaten Kediri yang berupa saluran saluran irigasi kuno.
"Ada delapan kotak galian yang sudah kami buat. Kami menemukan sejumlah struktur di antaranya saluran irigasi, batur (seperti panggung pendopo) saat melakukan penggalian itu," kata arkeolog BP3 Trowulan Danang Wahyu Utomo, ditemui di sela-sela ekskavasi atau penggalian situs di desa tersebut, Sabtu.
Ia mengungkapkan, penggalian itu dilakukan setelah sebelumnya mendapat laporan dari warga tentang temuan situs di Desa Pagu tersebut.
Di lokasi tersebut, sebelumnya ditemukan struktur yang diyakini sebagai peninggalan purbakala mengingat beberapa tahun sebelumnya di desa itu juga ditemukan sejumlah peninggalan kuno, seperti mata uang kepeng seberat 50 kilogram dan dua arca Hindu.
Untuk melakukan penggalian itu, Danang mengaku dibantu 13 orang rekannya. Sejumlah lokasi diteliti dan digali untuk mengetahui dengan persis struktur di dalamnya
Ia juga mengaku, agak kesulitan untuk melakukan penggalian. Selain lokasinya sporadis, material debu bekas letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl) juga cukup dalam. Setidaknya, dibutuhkan penggalian sampai 4 meter baru bisa diketahui struktur di dalam tanah tersebut.
Danang juga mengungkapkan, sampai saat ini memang belum diketahui dengan pasti tentang situs tersebut. Hanya ada sejumlah struktur bangunan berupa saluran air. Selain itu, diperkirakan lokasi ini juga jauh dari permukiman, terbukti kami tidak menemukan alat-alat untuk keperluan sehari-hari.
"Yang menarik dari situs ini, terdapat saluran air dan kemungkinan ini mengarah ke kolam. 'Provan' atau tempat sakral itu ada yang terpisah dari permukiman. Kami saat ini berusaha untuk menelurusi, kolam airnya," katanya, menegaskan
Walaupun belum diketahui dengan pasti struktur saluran tersebut serta peruntukannya, dimungkinkan situs itu dibuat sekitar abad 12 Kerajaan Kediri. Rencananya, penggalian akan dilakukan sampai Minggu (9/9). Namun, jika masih dianggap kurang, tim akan melakukan penggalian lagi sampai ditemukan kesimpulan dari hasil penggalian
Sementara itu, salah satu anggota komunitas Pelestari Sejarah dan Budaya Kadiri (Pasak) Kediri, Novi Bahrul Munib mengaku sangat mendukung upaya BP3 Trowulan yang melakukan penggalian.
Sebelumnya, di lokasi itu ditemukan sejumlah benda purbakala. Pihaknya prihatin dan khawatir jika dibiarkan, situs itu akan rusak. Padahal, belum diketahui dengan pasti tentang situs tersebut.
"Di desa ini kami yakin masih banyak potensi benda sejarah yang masih tersimpan. Kami berharap, dengan penggalian ini bisa diketahui tentang situs tersebut," ujarnya.(*)