30 Persen Calon Haji Ngawi Berisiko Tinggi
Sabtu, 8 September 2012 17:25 WIB
Ngawi - Sebanyak 30 persen dari 221 calon haji asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini tergolong memiliki riwayat kesehatan berisiko tinggi.
Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Kabupaten Ngawi, M Mas'ud mengatakan, jumlah 30 persen tersebut selain usia yang mayoritas di atas 50 tahun, juga dipengaruhi oleh faktor sejumlah penyakit yang diderita.
"Calon haji yang berisiko timggi tersebut akan diawasi khusus, dan kami akan melakukan pengawasan sesuai penyakitnya," ujar dia, saat dihubungi di Ngawi, Sabtu.
Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan seorang dokter dan dua paramedis untuk mendampingi perjalanan calon haji selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
"Tenaga medis bakal memantau sesuai dengan kartu kesehatan riwayat penyakit masing-masing calon haji. Adapun beberapa penyakit yang dimiliki seperti hipertensi dan diabetes," kata dia.
Mas'ud menjelaskan, secara umum persiapan calon haji asal Kabupaten Ngawi telah selesai. Berbagai tahapan sudah dilalui dan ratusan calon haji ini sudah siap untuk berangkat.
"Calon haji juga akan mendapatkan vaksin meningitis. Pemberian vaksin ini wajib apalagi saat menjalankan ibadah haji akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara di dunia. secepatnya akan diberikan dengan menggandeng dinkes setempat," terang dia.
Ia menambahkan, jumlah calon haji tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 246 orang. Hal ini karena melemahnya tingkat ekonomi masyarakat dan lamanya antrean pemberangkatan.
Data Kantor Kemenag Ngawi mencatat, calon haji terbanyak tahun ini berasal dari wilayah Kecamatan Ngawi, Paron, Widodaren, dan Kedunggalar. Sedangkan warga Ngawi pinggiran kemungkinan lebih memilih daftar di Jawa Tengah, seperti Sragen dan Blora karena dinilai lebih dekat pengurusannya.
Sementara, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun, Hermansyah Siregar menyatakan, pembuatan paspor haji untuk tahun ini telah selesai dilakukan. Keselurusan paspor tersebut telah selesai pengurusan visanya dan sudah dikembalikan ke kantor kementerian agama masing-masing untuk diserahkan ke calon haji bersangkutan.
"Tahun ini ada sekitar 1.500 paspor untuk calon haji yang telah dibuat di Kantor Imigrasi Kelas II Madiun. Jumlah tersebut meliputi calon haji asal Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan," papar Hermansyah.(*)