Surabaya - Pelaku perhotelan Ibis Bandung Trans Studio mempenetrasi pasar hotel Surabaya karena perekonomian wilayah tersebut menunjukkan angka positif pada masa kini. "Masyarakat Surabaya gemar melakukan perjalanan baik untuk wisata maupun bisnis. Keinginan itu yang kami bidik," kata "General Manager" Ibis Bandung Trans Studio Hotel, Patrick H Sibourg, ditemui di Mercure Grand Mirama Hotel Surabaya, Kamis. Menurut dia, perkembangan bisnis pariwisata di Indonesia kian pesat pada saat ini sehingga kebutuhan masyarakat untuk bepergian ke luar kota semakin tinggi. Salah satunya ke kota wisata seperti Bandung yang memiliki hawa sejuk. "Bahkan, minat masyarakat untuk ke Bandung lebih besar dibandingkan berkunjung ke Surabaya. Apalagi, suhu udara di Surabaya akhir-akhir ini sangat panas," ujarnya. Dengan besarnya minat masyarakat pariwisata berkunjung ke Bandung, ia optimistis, sampai akhir tahun 2012 okupansinya bisa mencapai 67 persen dari total 606 kamarnya. "Tahun depan, okupansinya kami prediksi lebih tinggi menjadi 73 persen," katanya. Keyakinan itu, tambah dia, dipengaruhi oleh keberadaan hotelnya yang terintegrasi dengan Bandung Trans Studio Mall dan Trans Studio Theme Park. "Hotel kami yang berada satu kawasan dengan objek wisata, dominasi 80 persen dikunjungi oleh para tamu dari Jakarta dan 20 persen sisanya dari luar Jakarta," katanya. Namun, tambah dia, secara keseluruhan tamu hotelnya dikontribusi oleh mitra bisnis dari biro perjalanan karena mereka banyak membawa kalangan individual. "Pada umumnya mereka lebih percaya dengan biro perjalanan mengingat masyarakat masih sangat tradisional sehingga belum terlalu kenal dengan sistem online," katanya. Untuk menuju Bandung, lanjut dia, masyarakat pariwisata dari Surabaya dapat menggunakan moda transportasi udara dengan sejumlah penerbangan langsung. "Ada Air Asia, Garuda Indonesia, Merpati, Sriwijaya Air yang masing-masing dua kali penerbangan per hari," katanya.(*)
Ibis Bandung Penetrasi Pasar Hotel Surabaya
Kamis, 6 September 2012 12:57 WIB