Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan seluruh unsur terkait melakukan upaya maksimal menyelamatkan penumpang dan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari tim SAR, kepolisian di Banyuwangi, hingga Polairud. Semua berikhtiar secara maksimal untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan ABK, termasuk nakhoda,” ujarnya di Surabaya, Kamis.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan dukungan sarana dan logistik untuk proses pencarian dan penyelamatan.
“Ada beberapa yang kita support, misalnya perahu karet, motor tempel untuk perahu, serta solar yang dibutuhkan oleh tim di lapangan,” katanya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari berbagai wilayah, termasuk BPBD Jawa Timur, BPBD Banyuwangi, dan BPBD Bali, untuk mendukung evakuasi dan penanganan insiden tersebut.
Terkait dengan identitas para penumpang, ia menyebut masih menunggu data lengkap dari tim di lapangan.
"Apakah ada warga Jatim, saya sudah minta kepala BPBD untuk melakukan identifikasi lebih lanjut,” ucapnya.
KMP Tunu Pratama Jaya melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Rabu (2/7), pukul 23.30 WIB.
Berdasarkan laporan awal, diduga terjadi kebocoran pada mesin kapal yang menyebabkan kapal terbalik di tengah pelayaran.
“Sampai pukul 09.49 WIB, dilaporkan 29 orang berhasil diselamatkan, sementara empat orang meninggal dunia. Masih ada 39 orang yang dalam pencarian,” kata Khofifah.
Ia menyampaikan duka mendalam atas musibah tersebut.
“Kita semua berduka atas insiden laka laut ini. Semoga seluruh tim di lapangan diberikan kelancaran dan kekuatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini,” katanya.
Khofifah: Semua pihak ikhtiar maksimal selamatkan penumpang KMP Tunu
Kamis, 3 Juli 2025 14:28 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. ANTARA/Willi Irawan