Warga Pacitan Usir Penambang Pasir Liar

Pacitan - Puluhan warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengusir penambang pasir liar (ilegal) di aliran Sungai Grindulu, karena bisa mengancam kelestarian lingkungan setempat. Menurut seorang warga, Mulyono, Selasa, pengusiran terpaksa mereka lakukan karena aktivitas penambangan dilakukan menggunakan alat berat. "Aktivitas mereka telah merusak lingkungan sungai juga rezeki kami, penambang tradisional," keluhnya memberi alasan. Sempat terjadi ketegangan antara warga dan penambang. Namun ketegangan tak berlanjut ricuh karena penambang akhirnya bersedia menghentikan aktivitas alat berat mereka. Ketegangan dengan salah satu perangkat desa sempat terjadi saat warga meminta penambangan dihentikan. Mereka saling beradu argumen. Warga di satu sisi, bersikukuh menyebut praktik penambangan itu ilegal karena pihak penambang tak mengantongi izin. Karena terus didesak warga, akhirnya pihak desa memutuskan aktivitas penambangan dihentikan. "Saya akui jika surat izin tambang belum keluar. Saya minta maaf ke warga," ujar salah seorang perangkat Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, Gery Winarno. Gery mengakui, pascapenambangan di desanya, muncul pro dan kontra dari warga sekitar. Warga mengeluhkan rata-rata mengeluhkan dampak kegiatan penambangan yang menyebabkan aliran sungai berbelok dan mengarah ke tanah milik warga. Menyikapi tuntutan itu, pihak desa akhirnya meminta pihak penambang menghentikan aktivitasnya. "Jika masih beroperasi, saya yang akan bertanggung jawab," tandasnya. Setelah tuntutannya terpenuhi warga kemudian secara beramai-ramai mendorong sebuah mesin eksavator keluar dari aliran sungai. Warga berharap alat berat itu tak lagi melakukan operasi di desa mereka. (*)