257 Warga Madiun Manfaatkan Bus Balik Gratis
Minggu, 26 Agustus 2012 15:18 WIB
Madiun - Sebanyak 257 warga Kota Madiun, Jawa Timur, memanfaatkan program bus balik gratis yang berangkat dari kota setempat ke Surabaya, Minggu.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), UPTD LLAJ Madiun, Dinas Perhubungan, dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, Yoyok Kristiwahono, mengatakan, program bus balik gratis tersebut merupakan kerja sama antara pemerintah daerah dengan Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur.
"Tujuannya langsung ke Terminal Purabaya Surabaya dan tidak masuk terminal lain. Namun, kalau ada yang hendak turun sebelum Surabaya diperbolehkan asal masih satu jalur," ujar Yoyok.
Ditemui saat pemberangkatan bus balik gratis di Balai Kota Madiun, Yoyok merinci untuk wilayah UPTD LLAJ Madiun, jumlah pemudik yang mengikuti program balik gratis mencapai 1.645 orang dengan 31 unit bus. Seribuan pemudik tersebut berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan.
Adapun untuk Kota Madiun jumlahnya mencapai 257 orang dengan menaiki lima unit bus, Kabupaten Madiun jumlahnya mencapai 115 orang dengan menaiki dua unit bus, Kabupaten Magetan jumlahnya mencapai 500 orang dengan menaiki lima unit bus.
Kemudian, Kabupaten Ngawi jumlahnya mencapai 118 orang dengan menaiki dua unit bus, Kabupaten Ponorogo jumlahnya mencapai 368 orang dengan menaiki tujuh unit bus, dan Pacitan yang jumlahnya mencapai 385 orang dengan menaiki tujuh unit bus.
"Seribuan pemudik ini dijadwalkan berangkat pada Sabtu (25/8) dan Minggu (26/8). Pemberangkatannya diatur oleh masing-masing pemda. Untuk Kota Madiun dipusatkan di balai kota atau kantor wali kota setempat. Sedangkan pendaftarannya dilakukan bersamaan dengan program mudik gratis naik kereta di Stasiun Madiun," kata dia.
Seluruh unit bus yang disediakan untuk program balik gratis ini merupakan bus yang dilengkapi dengan fasilitas mesin pendingin udara atau AC.
"Kenyamanan penumpang sangat terjaga karena selain dilengkapi AC, dipastikan tidak ada penumpang yang berdiri. Jumlah penumpang disesuaikan dengan kapasitas kursi," katanya.
Yoyok menambahkan, tujuan utama dari program balik gratis ini adalah untuk mengurangi jumlah atau volume kendaraan terlebih roda dua di jalan saat arus balik lebaran tahun ini. Diharapkan dengan program mudik dan balik gratis, angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur dapat ditekan.
Salah satu peserta balik gratis, Sunarti, warga Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, mengaku sangat terbantu dengan program pemerintah ini.
"Program ini sangat baik untuk masyarakat. Para pemudik tidak perlu rebutan angkutan dan antre," ujar Sunarti yang telah merantau ke Surabaya selama beberapa tahun.
Ia berharap setiap tahun program seperti ini bisa dilakukan agar biaya mudik dan balik lebih murah, aman, dan nyaman. (*)