Madiun (ANTARA) - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Madiun, Jawa Timur, menghadirkan Duta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Ade Rai untuk mengajak pentingnya menjaga pola hidup sehat melalui kegiatan Badan Usaha Gathering.
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Madiun Wahyu Dyah Puspitasari mengatakan kegiatan bertajuk "Pekerja Sehat, Perusahaan Kuat, Sinergi untuk Indonesia Hebat" tersebut menjadi ajang sinergisitas antara BPJS Kesehatan dan badan usaha dalam memperkuat jaminan kesehatan pekerja.
"Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi kami, sekaligus untuk meningkatkan hubungan yang kuat, baik antara badan usaha maupun kepada peserta," ujar Wahyu Dyah Puspitasari di sela kegiatan yang digelar di Madiun, Senin.
Menurut dia, peran badan usaha sangat penting dalam penyelenggaraan JKN. Sesuai amanat undang-undang jaminan sosial, pemberi kerja wajib mendaftarkan dan membayarkan iuran JKN bagi karyawannya.
Di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Madiun ada sekitar 3.500 badan usaha. Hanya saja belum semua badan usaha itu mendaftarkan seluruh karyawannya ke program BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, ia terus mendorong seluruh badan usaha untuk mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta JKN dan membayar iuran secara rutin sesuai ketentuan sebelum tanggal 10 setiap bulan.
"Kami bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya atau menunggak iuran," katanya.
Duta Program JKN Ade Rai menekankan pentingnya menjaga perilaku hidup sehat masyarakat untuk mencegah penyakit tidak menular yang kini menjadi beban besar dalam sistem kesehatan nasional.
"Permasalahan kesehatan sekarang mayoritas berasal dari gaya hidup dan perilaku tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan stres," kata Ade Rai.
Ia mengatakan, jika masyarakat mampu mengubah perilaku atau gaya hidup, maka kebutuhan akan layanan kesehatan yang mahal bisa ditekan.
Pada kesempatan tersebut, Ade Rai juga menggerakkan peserta JKN yang hadir untuk terus menjaga kesehatan melalui kegiatan pencegahan. Berbagai kiat ia berikan salah satunya pentingnya mengelola masalah glukosa, mengingat mayoritas klaim program JKN disebabkan penyakit akibat gaya hidup yang kurang tepat, seperti diabetes dan hipertensi.
Ia juga mengapresiasi pendekatan preventif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun yang hadir memberikan pendampingan bagi layanan kesehatan warganya.
"Saya melihat Pak Wali Kota Madiun ini menjadi contoh langsung untuk masyarakat. Ini pendekatan luar biasa, tinggal didukung dengan edukasi praktiknya seperti pemilihan makanan sehat dan waktu olahraga yang tepat," katanya.
Wali Kota Madiun Maidi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai kunci produktivitas dan keberlanjutan hidup.
"Sehat itu murah, sakit itu mahal. Maka, bagaimana caranya setiap hari tubuh kita tetap sehat. Salah satunya dengan olahraga dan pola makan yang baik," kata Maidi.
Ia mengatakan seluruh masyarakat Kota Madiun telah dijamin layanan kesehatannya oleh pemerintah kota. Terkait perubahan skema bantuan sosial dari pemerintah pusat, yang dulu ditanggung APBN, sekarang sebagian dilepas, maka Pemkot Madiun akan mengambil alih.
Pemerintah Kota Madiun, lanjutnya, telah menganggarkan lebih dari Rp30 miliar setiap tahun untuk menjamin layanan kesehatan masyarakat melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat kepada 15 badan usaha atau perusahaan yang tertib administrasi dan patuh membayar iuran BPJS Kesehatan bagi para pekerjanya, di antaranya PT Global Way, PT INKA (Persero), PT INKA Multi Solusi, PT Daya Surya Sejahtera, dan PT Trimitra Karya Sejati.