Surabaya (ANTARA) - Para jamaah haji dan keluarganya mengungkapkan kebahagiaan dapat kembali berkumpul setelah lepas dari teror bom di pesawat Saudia Airlines, sesampainya di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
"Yang sakit atau trauma tidak ada karena dari jamaah juga menyatakan Saudia Airlines itu memberi pelayanan luar biasa ketika melakukan evakuasi di Medan," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Sugiyo saat menyambut kedatangan jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 33 di Asrama Haji Surabaya.
Kedatangan jamaah berjumlah 376 orang itu terlambat satu hari dari jadwal, setelah pesawat Saudia Airlines SV 5688 yang ditumpangi dari Tanah Suci terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara akibat adanya ancaman bom pada 21 Juni.
Jamaah asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, tersebut dievakuasi dan harus bermalam di sebuah hotel kawasan Kota Medan. Sugiyo mengungkapkan Gubernur Sumatra Utara turut menyambut jamaah di lokasi evakuasi.
"Jadi jamaah senang dan itu menambah poin cerita bagi mereka untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat sesampainya di rumah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada jamaah haji yang sedang dalam proses pemulangan bersama kloter-kloter berikutnya dan pihak keluarga di rumah, untuk tidak panik.
"Meski telah terjadi dua kali ancaman bom terhadap jamaah haji Indonesia di pesawat, nyatanya setelah dilakukan penyisiran tidak terbukti. Percayalah pemerintah sedang menyelidiki pelaku teror dengan menggandeng biro penyelidikan federal FBI," tuturnya.
Seorang haji yang tergabung di Kloter 33 Debarkasi Surabaya, David Fahri yang turut serta di pesawat ktu bersama istrinya, mengaku merasa seperti tidak menerima ancaman bom.
"Ya seperti tidak ada apa-apa. Kita di sana dijamu, disambut, dengan fasilitas akomodasi hotel, makanan dan lain-lainnya. Baik pelayanannya," katanya.
David menganggap pengalaman evakuasi dari teror bom yang dialaminya sebagai bonus usai menjalankan ibadah haji.
"Bonus tambahan satu hari liburan di Medan meskipun sebenarnya semalam cuma tidur saja gitu," ucapnya sembari melontarkan tawa.
Sejumlah keluarga dan kerabat yang datang menjemput beberapa jamaah Kloter 33 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pun mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa kembali berkumpul setelah sebulan lebih tidak bertemu.
"Kita menunggu kedatangan ibu dari kemarin, setelah beberapa hari tidak ada kabar. Kemudian kemarin ada kabar ancaman bom. Alhamdulillah, sekarang kita sudah kembali berkumpul. Rasanya lega sekali," kata Ida yang menjemput ibunya bersama keluarga dari Jember.
Jamaah haji dan keluarga ungkap kebahagiaan lepas dari teror bom
Minggu, 22 Juni 2025 13:05 WIB

Seorang haji yang tergabung dalam Kloter 33 asal Kabupaten Jember disambut keluarganya yang datang menjemput di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Hanif Nashrullah
Pengalaman evakuasi dari teror bom yang dialaminya sebagai bonus usai menjalankan ibadah haji