Ahmadinejad: Israel Harus Segera Dihancurkan
Jumat, 17 Agustus 2012 21:49 WIB
Teheran (ANTARA/AFP) - Israel adalah satu "tumor kanker" yang akan segera dihancurkan, kata Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Jumat kepada para demonstran yang melakukan protes tahunan terhadap eksistensi negara Yahudi itu.
"Rezim Zionis dan warga Zionis adalah satu tumor kanker. Kendatipun satu sel dari mereka dikeluarkan dalam satu inci tanah (Palestina), pada masa depan sejarah ini (bagi eksistensi Israel) akan terulang kembali," katanya dalam satu pidato di Teheran memperingati Hari Quds Iran yang disiarkan langsung televisi negara itu.
"Negara-negara kawasan itu akan segera mengusir kaum Zionis perampas kekuasaan dari tanah Palestina... satu Timur Tengah baru akan pasti dibentuk. Insy-Allah dan bantuan dari negara-negara, di Timur Tengah baru tidak akan ditemukan lagi orang-orang Amerika dan Zionis," tegasnya.
Peringatan itu dilakukan pada saat ketegangan meningkat antara Israel dan Iran menyangkut program nuklir Iran yang disengketakan itu.
Negara Yahudi itu dalam pekan-pekan belakangan ini meningkatkan ancaman-ancamannya untuk membmm fasilitas-fasilita nuklir Iran untuk mencegah Teheran mampu memproduksi senjata-senjata atom.
Iran yang terkena sanksi-sanksi Barat, membantah tuduhan itu dan menegaskan program nuklirnya adalah untuk tjuan damai. Militernya memperingatkan akan menghancurkan Israel jika diserang.
Televisi pemerintah menunjukkan massa berpawai di bawa sinar matahari yang menyengat d Teheran dan kota-kota lain negara itu untuk memperingati Hari Quds yang bertujuan membebaskan kota Jerusalem, yanga akan dijadikan ibu kota negara Palestina masa depan dan. Israel juga bersikeras menjadikan Jerusalem sebagai ibu kotanya.
Para pengunjuk rasa membawa bendera-bendera Palestina dan foro-foto pemimpin trrtinggi Irsn Ayatollah Ali Khamenei, dan sepanduk bertuliskan "Ganyang Israel" dan "Ganyang Amerika". Satu kelompok orang di Teheran terlihat membakar satu bendera Israel.
Unjuk rasa itu telah menjadi kegiatan tahunan selama Ramadan di Iran sejat Revolusi Islam tahun 1979.
Mereka (unjuk rasa itu) menegaskan antipati Iran terhadap Israel dan sekutunya Amerika Serikat dan mendukung perjuangan rakyat Palestina, yang Khamenei Rabu sebut "satu tugas agama."
Pemimpin tertinggi itu menyebut Israel sebagai "hasil pertumbuhan Zionis gadungan dan palsu" di Timur Tengah yang "akan dilenyapkan."
Pemimpin Pengawal Revolusi yang berpengaruh Jenderal Mohammed Ali Jafari mengemukakan kepada kantor berita Fars etika menghadiri unjuk rasa di Teheran itu bahwa "negara Iran sekarang berada di garis depan perlawanan regional anti-Israel dalam menunjukkan kebenciannya pada Israel."
Ia menambahkan Iran tetap mempertahanakan sikap tegas itu.
Ahmadinejad dalam pidatonya menyatakan "Zionis" menimbulkan perang dunia pertama dan kedua, dan "menguasai masalah-masalah dunia sejak saat itu mereka menguasai pemerintah AS."
Ia memperkirakan pemerintah-pemeritnah penting, bank-bank dan media berada dalam satu komplotan rahasia yang bertujuan untuk "menghancurkan kebudayaan, nilai-nilai dan kedaulatan negara-negara."(*)