Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jawa Timur Irwan Eka Wijaya Arsyad mencatat total aset bank hingga akhir 2024 mencapai Rp3,44 triliun atau meningkat sebesar Rp119,4 miliar dibanding 2023.
“Dengan pondasi keuangan yang kuat, strategi digital yang progresif, serta fokus pada pemberdayaan UMKM, kami optimis dapat tumbuh berkelanjutan,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 di Surabaya, Senin.
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit Yang Diberikan (KYD) yakni DPK mencapai Rp2,73 triliun terdiri dari tabungan sebesar Rp847,3 miliar dan deposito Rp1,88 triliun.
Penyaluran kredit pun mengalami pertumbuhan signifikan mencapai Rp2,88 triliun dengan sebagian besar disalurkan pada sektor produktif terutama untuk pelaku UMKM di Jawa Timur.
“Saat ini, 91,95 persen dari total kredit disalurkan ke sektor produktif untuk modal kerja maupun investasi,” katanya.
Sementara untuk laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp28,050 miliar atau meningkat dibanding 2023 dan pemegang saham dalam RUPS menyetujui pembagian dividen sebesar 55 persen dari laba bersih.
Komisaris Utama Ina Dewayanti menuturkan BPR Jatim untuk tahun ini akan melakukan ekspansi bisnis dengan pertumbuhan kredit, deposito, tabungan, dan total aset yang lebih signifikan.
Fokus utama diarahkan pada penyaluran Program Kredit Sejahtera (Prokesra), Program Kredit Petani Jatim, dan Dagulir yang menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tak hanya itu, BPR Jatim mempunyai kredit bunga bersaing lainnya seperti Kredit Usaha Masyarakat (KUSUMA). Bank juga tetap melayani kredit konsumtif melalui produk Kredit Kepemilikan Emas dan Kendaraan Bermotor.