Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Kabupaten Lumajang resmi ditunjuk menjadi mitra Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) fase ketiga di Jawa Timur berdasarkan surat Surat Gubernur Jawa Timur (Jatim) Nomor 400.3/1110/101.1/2025 yang merupakan kerja sama Indonesia-Australia.
"Penunjukan itu menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerah. Kami menyambut baik dan siap berkolaborasi dengan Program INOVASI itu," kata Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma dalam keterangan tertulis yang diterima di kabupaten setempat, Kamis.
Menurutnya, Program INOVASI sangat membantu Pemkab Lumajang dalam memperkuat kualitas pendidikan, terutama dalam peningkatan literasi, numerasi, dan karakter siswa
"Kami optimistis hasil pembelajaran di sekolah akan semakin meningkat melalui dukungan program kemitraan pemerintah Indonesia-Australia yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," tuturnya.
Ia menjelaskan fokus utama Program INOVASI fase ketiga meliputi penguatan kurikulum dan asesmen, peningkatan praktik pengajaran keterampilan dasar, kepemimpinan pendidikan, serta perhatian pada kesetaraan gender, perubahan iklim, disabilitas, dan inklusi sosial dalam lingkungan pendidikan.
Selain meningkatkan infrastruktur, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang juga berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh agar anak-anak dapat tumbuh dan belajar dengan optimal.
"Kami siap berkolaborasi dan bersinergi dalam Program INOVASI untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak di Lumajang," katanya.
Australia dan dan Indonesia telah bermitra dalam Program INOVASI sejak 2016, kemudian kontribusi berkelanjutan INOVASI dalam meningkatkan literasi dan numerasi di Indonesia. Program INOVASI tahap ketiga mengalokasikan anggaran senilai 55 juta dolar Australia (Rp575 miliar) selama empat tahun (2024-2027).
Program tersebut fokus pada penguatan pendidikan di tingkat lokal untuk memfasilitasi pembelajaran dan pencapaian keterampilan dasar bagi siswa SD, termasuk anak-anak penyandang disabilitas.
Program INOVASI diterapkan di enam provinsi di Indonesia yakni Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku, untuk mendukung tujuan pendidikan pemerintah Indonesia.