Kediri (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman.
"Tim ini penting dibentuk," kata Ketua DPP LDII Koordinator Departemen Pengabdian Masyarakat (Penamas) Rubiyo usai acara pelatihan tim pencegahan dan penanganan kekerasan, perintisan sekolah aman, nyaman dan menyenangkan tahun 2025 di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa pendidikan karakter yang berbudi luhur sangat penting untuk ditanamkan, sehingga ke depan generasi yang ada menjadi generasi unggul dan religius.
"Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 100 orang perwakilan pondok pesantren di bawah LDII secara langsung serta 290 pondok pesantren di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Mustakim mengungkapkan tentang pentingnya pendidikan karakter bagi guru dan tenaga kependidikan agar mampu menciptakan iklim pembelajaran yang humanis dan inklusif.
“Kami mendukung penuh program ini karena pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk kesalehan sosial dan spiritual para santri. Ke depan, kami berharap DPP LDII punya agenda untuk memperbanyak dan memperluas kontribusinya dalam bidang pendidikan dan sejajar dengan organisasi keagamaan besar lainnya seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa para peserta diberikan pembekalan terkait dengan pendidikan karakter, karena hal itu penting terutama bagi anak-anak.
"Mereka diharapkan saleh secara sosial juga spiritual, sehingga menjadi generasi bangsa yang baik," ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri KH Sunarto, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amridhu Konawai, serta jajaran pengurus LDII lainnya.