Penjualan Cincau Hitam Meningkat Selama Ramadhan
Sabtu, 28 Juli 2012 15:21 WIB
Madiun - Penjualan cincau hitam di industri rumah tangga pembuatan cincau di Desa Jatisari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meningkat signifikan selama Ramadhan akibat tingginya permintaan dari konsumen.
"Permintaan memang naik drastis. Biasanya saya hanya membuat dua drum cincau hitam, tapi sejak bulan puasa, saya bisa membuat hingga 10 drum lebih dan itu selalu habis setiap harinya," ujar Puryanto, pemilik usaha cincau di Desa Jatisari, Kecamatan Geger, kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, di Desa Jatisari, hanya terdapat dua industri rumah tangga pembuatan cincau hitam. Namun, saat bulan Ramadhan seperti ini, jumlahnya bisa bertambah hingga belasan karena menjadi usaha musiman sejumlah warga lainnya meski hanya memproduksi kecil.
"Momen puasa menyebabkan permintaan meningkat tajam. Sebab, banyak ibu rumah tangga yang melengkapi menu sajian berbuka dengan minuman cincau atau janggelan ini. Kami sangat diuntungkan setiap bulan Ramadhan," kata dia.
Selain ibu rumah tangga, pembelinya memang sebagian besar berasal dari para penjual es dan cincau di pasar-pasar yang ada di Madiun, Magetan, Ngawi, dan bahkan hingga Ponorogo.
Karena tingginya permintaan, keluarga Puryanto meingkatkan harga jual cincaunya. Biasanya ia menjual seharga Rp8.000 per ember, kini naik menjadi Rp10.000 per embernya. Setiap satu drum, bisa dijadikan hingga 17 ember cincau hitam.
Usaha pembuatan cincau hitam ini merupakan usaha turun-temurun dari keluarganya. Puasa tahun lalu, ia masih memproduksi bersama ibunya, Kasih. Pada tahun ini, ia memproduksi bersama saudaranya Gunawan. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat, ia dan saudaranya terpaksa harus lembur hingga malam hari.
Adapun untuk bahan baku pembuatan cincau hitam ini didapatkan dari Magetan dan Pacitan. Bahan bakunya berupa daun cincau yang dipetik dari tumbuhannya langsung. Sayang, tumbuhan cincau tersebut sulit ditemukan di wilayah Madiun dan sekitarnya.
"Bahan bakunya terpaksa didatangkan dari Magetan dan Pacitan. Satu kilogram daun cincau harganya mencapai Rp12.000. Kami sudah menyetoknya sejak sebelum bulan puasa, sebab jika tidak mempersiapkan lebih dulu, akan sulit untuk mendapatkannya di pasaran," kata dia.
Pembuatan cincau hitam tergolong mudah. Daun cincau hitam seberat dua kilogram dicampurkan ke dalam air mendidih yang sudah disiapkan di dalam drum. Tunggu selama satu hingga dua jam sambil sesekali diaduk. Setelah mencampur, larutan cincau hitam langsung dituang ke cetakan ember yang sudah disediakan.
Pada saat telah dingin dan menjadi jel, cincau hitam sudah dapat dimakan sebagai campuran es maupun kolak. Sedangkan ampasnya berupa daun cincau yang telah hancur dapat digunakan sebagai makanan ternak ataupun pupuk. (*)