Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto optimistis proyek produksi minyak dan gas (migas) di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, dapat membantu Indonesia mewujudkan swasembada energi nasional.
Presiden Prabowo pada Jumat (16/5) lalu melalui sambungan konferensi video di Jakarta meresmikan produksi minyak dan gas perdana dari dua lapangan proyek migas Forel dan Terubuk di perairan Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
“Saya diberi laporan upaya ini dikerjakan 100 persen oleh anak-anak bangsa kita sendiri. Ini bukan hanya pencapaian matematis, bukan pencapaian teknis, tetapi adalah tonggak yang sangat penting dalam upaya kita terus-menerus untuk mencapai swasembada energi nasional,” kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan Ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) Tahun 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu.
Presiden kemudian menyebut peresmian produksi migas Forel dan Terubuk itu merupakan yang pertama pada masa pemerintahannya yang telah berjalan 6 bulan lebih.
“Ini menjadi peresmian pertama lifting migas pada masa pemerintahan yang saya pimpin. Lapangan ini menghasilkan tambahan 20.000 barel minyak per hari, dan 60 juta standar kaki kubik gas (MMSCFD) per hari. Angka yang sangat signifikan dibandingkan dengan tren beberapa tahun terakhir,” kata Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan mewujudkan swasembada dan ketahanan energi merupakan salah satu prioritasnya selain swasembada pangan.
Menurut Presiden, negara yang kuat ialah negara yang mampu mencukupi pangan dan energinya sendiri.
“Saya selalu mengatakan bahwa kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya sendiri, dan kedua kemampuan bangsa itu untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Kelangsungan hidup suatu bangsa, survival bangsa kita, survival bangsa-bangsa tergantung kepada dua hal tersebut,” sambung Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden menghendaki adanya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan BUMN.
“Saya mendorong semua pihak dari dalam dan luar negeri ini. Silakan anda masuk ke peluang-peluang yang kami berikan, dan kami juga siapkan suatu dana investasi yang besar yaitu Danantara Indonesia yang juga siap berinvestasi secara strategis dalam proyek-proyek energi yang tersedia, bersama-sama kawan-kawan di luar negeri untuk mendorong kebutuhan kita,” kata Presiden Prabowo.
Presiden kemudian menyebut Indonesia punya banyak potensi cadangan energi yang belum dieksplorasi, termasuk sumber energi baru dan terbarukan. Presiden juga membagikan isi pertemuannya dengan beberapa pakar dari universitas-universitas terbaik di luar negeri, yang juga menyinggung cadangan energi besar di laut-laut Indonesia.
“Kita sangat-sangat optimis sebentar lagi kita tidak hanya swasembada energi, tetapi kita akan kembali menyuplai energi kepada dunia,” kata Presiden.
Konvensi dan Pameran Tahunan IPA (IPA Convex) merupakan agenda rutin yang digelar tiap tahun oleh Indonesian Petroleum Association. Presiden Prabowo, sebagaimana disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, merupakan Presiden pertama yang menghadiri acara IPA Convex setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Kegiatan itu dihadiri oleh delegasi dari 60 negara yang berkecimpung di berbagai sektor terkait energi. Dalam acara pembukaan, ada juga CEO-CEO perusahaan energi ternama dunia yang hadir, kemudian duta besar-duta besar dari negara sahabat, di antaranya Mesir, Oman, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
Di lokasi acara, beberapa menteri Kabinet Merah Putih juga hadir mendampingi Prabowo, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kemudian, ada pula Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi Purnomo Yusgiantoro, dan Gubernur Banten Andra Soni.