Tulungagung Alokasikan Anggaran RP14 Miliar Rekayasa Lokalisasi
Kamis, 19 Juli 2012 15:17 WIB
Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengalokasikan anggaran untuk rekayasa lahan dua lokalisasi di daerah tersebut sekitar Rp14 miliar.
"Itu merupakan sinergi anggaran daerah, provinsi, serta pusat," ungkap Bupati Tulingagung Heru Thajono kepada wartawan usai seremoni penutupan Lokalisasi Ngujang di Ngujang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Ia tak menyebut jadwal dimulainya kegiatan rekayasa lahan atau alih fungsi lahan eks-lokalisasi Ngujang maupun Kaliwungu. Namun Heru tegas menyatakan bahwa peletakan batu pertama yang menandai proyek tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Heru menjelaskan, ada beberapa proyeksi rekayasa lahan yang telah dirancang Bappeda (badan perencanaan pembangunan daerah) Tulungagung, di antaranya adalah pembangunan pasar burung, lapangan futsal, kafe/sarana hiburan kelas menengah ke bawah, serta fasilitas umum untuk kegiatan keagamaan.
"Seluruh proses alih fungsi lahan ini diharapkan selesai 2013 mendatang. Saat ini, karena telah memasuki pertengahan tahun anggaran, pengerjaan difokuskan sebagian dulu, nanti baru dilanjutkan tahun anggaran berikutnya," jelasnya.
Upaya Pemkab Tulungagung merekayasa lahan eks-pusat prostitusi itu sendiri tampaknya berjalan mulus. Meski sempat terjadi tarik-ulur dengan komunitas PSK dan kelompok pemuda setempat, saat ini semua pihak bersedia menerima konsep alih fungsi lahan yang ditawarkan pemerintah daerah.
Dirjen Rehabilitasi Tunasusila Kementrian Sosial, Soni W Manalu bahkan mengapresiasi proses penutupan dua lokalisasi di Kabupaten Tulungagung sebagai yang terbaik, dibanding daerah-daerah lain yang pernah ia kunjungi.
Terbukti, selain tidak resistensi dari masyarakat, seluruh pekerja seks komersil (wanita binaan) menyatakan sukarela meninggalkan pekerjaan lamanya dan memulai hidup baru sebagai wirausahawan mandiri.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung sendiri telah menyalurkan bantuan permodalan ke 351 wanita binaan (eks-PSK) untuk usaha mandiri di tempat asal masing-masing.
Seremoni penutupan dilakukan di Lokalisasi Ngujang, sekitar pukul 12.00 WIB dan dihadiri Dirjen Rehabilitasi Tunasusila, Kementrian Sosial, Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jatim, serta seluruh pejabat SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di daerah tersebut.
Serangkaian program pelatihan kewirausahaan mandiri telah dilakukan masing-masing pemerintah daerah, bekerjasama dengan Pemprov Jatim, untuk para PSK. (*)