Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur menyerahkan bantuan hibah benih bawang merah kepada sejumlah kelompok tani dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah di kabupaten setempat.
"Kami kembali menyalurkan bantuan hibah pertanian kepada sejumlah kelompok tani berupa benih bawang merah unggulan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi komoditas strategis daerah," kata Kepala Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi dalam keterangan tertulis di kabupaten setempat, Minggu.
Menurut dia, sebanyak 20.215 kilogram benih bawang merah varietas Biru Lancor disalurkan kepada delapan kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang tersebar di lima kecamatan.
"Bantuan itu tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga sebagai strategi menjaga kestabilan harga dan pasokan komoditas bawang merah yang termasuk dalam pengendali inflasi daerah," tuturnya.
Bantuan hibah benih bawang merah itu diserahkan kepada Poktan Sedap Malam Tiga di Desa Mentor yang berada di Kecamatan Sumberasih, Poktan Subur Makmur II di Desa Mranggonlawang yang berada di Kecamatan Dringu, Poktan Sumber Makmur dan Poktan Tulus Abadi, keduanya di Desa Rangkang yang berada di Kecamatan Kraksaan.
Selanjutnya Poktan Sumber Rejeki I di Desa Ketompen yang berada di Kecamatan Pajarakan, Poktan Makmur III di Desa Karangpranti berada di Kecamatan Pajarakan, Poktan Sumber Laut I Desa Gejugan di Kecamatan Pajarakan dan Gapoktan Rukun Jaya di Desa Karanggeger berada di Kecamatan Pajarakan.
"Bantuan hibah itu merupakan bagian dari program pengembangan kawasan bawang merah unggulan lokal. Biru Lancor adalah varietas khas Kabupaten Probolinggo yang terbukti adaptif dan produktif," katanya.
Ia berharap petani dapat menghemat biaya produksi, meningkatkan hasil panen dan menjaga kestabilan ekonomi pertanian di tengah tantangan iklim dan pasar, sehingga melalui distribusi bantuan pertanian itu, petani dapat terus berinovasi dan berproduksi secara berkelanjutan.
"Selain itu, peran kelompok tani dalam membangun kemandirian sektor pertanian dinilai semakin krusial dalam mendukung agenda pembangunan ekonomi lokal berbasis agrikultur," ujarnya.
Arif optimistis bahwa Kabupaten Probolinggo dapat menjaga stabilitas harga pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di tengah dinamika pasar nasional dan global.