Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur telah melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di daerah agar inflasi terkendali di kabupaten setempat.
"Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan di antaranya menggelar pasar murah, melakukan pemantauan harga sembako secara rutin di pasar-pasar serta mendorong percepatan panen raya," kata Bupati Probolinggo Mohammad Haris usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring, Senin.
Ia mengatakan, upaya pengendalian inflasi itu menjadi bagian dari komitmen Pemkab Probolinggo untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan pasokan bahan pangan tetap aman.
"Insya Allah kami akan terus bergerak memantau dan mengendalikan harga demi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Kami akan terus memantau harga-harga sembako di lapangan. Intervensi sudah kami lakukan agar harga-harga stabil," tuturnya.
Sementara dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan perkembangan inflasi nasional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berada pada angka 3 persen secara year on year (YoY), mengalami penurunan dari 3,05 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bahkan inflasi month to month (mtm) dari Maret ke April 2025 turun signifikan dari 0,52 persen menjadi 0,25 persen. Menariknya, kelompok makanan-minuman dan tembakau yang biasanya dominan dalam inflasi, kini menunjukkan penurunan sebesar minus 0,03 persen.
Namun, Mendagri juga menyoroti adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah dan cabai rawit. Cabai merah tercatat mengalami kenaikan di 314 kabupaten/kota pada minggu ke-III tahun 2025, naik di 307 daerah pada minggu sebelumnya. Cabai rawit naik di 277 daerah, dibandingkan 270 daerah pada minggu sebelumnya.