Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp677,5 juta guna mendukung percepatan pendirian Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan daerah itu, sehingga program ini ditargetkan rampung dan dapat dilaunching secara serentak pada 12 Juli 2025.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop-UM) Tulungagung, Slamet Sunarto, Minggu mengatakan bahwa anggaran tersebut bersumber dari APBD Tulungagung tahun 2025.
Dana tersebut akan digunakan secara khusus untuk membiayai pembuatan akta pendirian koperasi baru yang tersebar di 271 desa dan kelurahan.
"Pemkab Tulungagung berkomitmen untuk mendorong percepatan pendirian koperasi merah putih sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Dana Rp677,5 juta itu akan dikucurkan untuk mendukung proses pendiriannya," kata Slamet.
Ia menjelaskan, setiap desa dan kelurahan akan memperoleh alokasi dana sebesar Rp2,5 juta.
Dana tersebut digunakan untuk keperluan penerbitan akta koperasi melalui Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) yang telah ditunjuk berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI).
“Proses pembuatan akta akan dilakukan secara kolektif per kecamatan agar lebih efisien dan terkoordinasi,” ujar Slamet.
Pemerintah daerah juga memutuskan bahwa koperasi merah putih yang akan didirikan merupakan koperasi baru, bukan revitalisasi dari koperasi lama.
Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi pembinaan, sekaligus untuk menghindari potensi masalah administratif dari koperasi eksisting.
Menurut Slamet, upaya revitalisasi koperasi lama kerap menghadapi kendala karena kondisi internal masing-masing koperasi berbeda-beda. Beberapa di antaranya bahkan berada dalam kondisi “sakit” atau tidak aktif.
“Daripada kita bingung dengan rekam jejak koperasi lama yang belum tentu sehat, lebih baik kita mulai dari nol. Koperasi baru akan lebih mudah dibina dan dipantau perkembangannya,” ucapnya.
Melalui program ini, Pemkab Tulungagung berharap dapat menciptakan ekosistem koperasi yang aktif, sehat, dan berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Koperasi merah putih nantinya diharapkan mampu menjadi wadah penguatan usaha mikro serta instrumen pengelolaan dana desa secara partisipatif.
