Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei ini dengan menggelar kegiatan bakti sosial, di antaranya pembagian paket sembako kepada 100 orang buruh.
"Kegiatan ini kami lakukan, karena dalam hemat kami, buruh tidak hanya menjadi roda penggerak di sektor industri, akan tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu pemerintah perlu hadir memberikan dukungan baik dalam bentuk moral maupun bantuan sosial seperti ini," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM-Naker) Kabupaten Pamekasan Muttaqin, Kamis.
Selain berupa paket bantuan sembako, jenis kegiatan bakti sosial lainnya yang digelar di aula Kantor Diskop UKM-Naker itu juga berupa donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis.
Menurut Muttaqin, kegiatan itu juga merupakan bentuk apresiasi Pemkab Pamekasan kepada para buruh yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan daerah.
"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi semangat baru bagi para buruh untuk terus bekerja dengan penuh dedikasi, dan ke depan kami juga akan terus menghadirkan program-program yang menyentuh langsung pada kebutuhan mereka,” katanya.
Peringatan Hari Buruh Internasional di Pamekasan tahun ini menjadi bukti bahwa keberpihakan kepada buruh tidak sekadar slogan, namun diwujudkan dalam aksi nyata.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pamekasan yang dirilis pada November 2024, jumlah penduduk bekerja di kabupaten ini sebanyak 531.362 orang, atau bertambah sebanyak 19.213 orang dari Agustus 2024.
Perinciannya, sektor pertanian sebesar 195.747 orang, sektor Manufaktur sebesar 177.356, dan sektor Jasa sebesar 158.259 orang.
Sektor pertanian mendominasi lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Pamekasan, yakni sebesar 36,84 persen, dengan perincian, sebanyak 124.794 orang atau 23,49 persen bekerja pada kegiatan formal, sisanya pada bidang non-formal.
"Buruh yang mendapatkan bantuan sembako di Hari Buruh Internasional kali ini kebanyakan merupakan buruh yang bekerja di sektor non-formal, seperti buruh tani," kata Muttaqin.
