Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) setempat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam acara Halal Bihalal di Kantor Kadin Kabupaten Kediri Kecamatan Ngasem Senin mengemukakan, pihaknya serius untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kediri, sehingga dalam menangani masalah sosial ini pemkab menggandeng berbagai elemen.
"Semoga kerja sama ini terus terbangun dan yang paling penting bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri," katanya.
Bupati mengemukakan, pihaknya telah membangun kerja sama dengan Kadin Kabupaten Kediri, di antaranya dalam memecahkan persoalan kelangkaan gas elpiji di masyarakat pada 2023 dan 2024.
Saat ini, pemkab menangani kemiskinan ekstrem di kabupaten ini. Setidaknya ada sekitar 9,6 persen warga masuk kategori miskin ekstrem.
Menurut dia, penting dilakukan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat termasuk dengan Kadin, sehingga program bisa tercapai.
"Saya harap -untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem ini- kita bisa berkolaborasi dengan teman teman Kadin," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, di Kabupaten Kediri, pada 2023 persentasenya menyisakan 10,72 persen atau 171.180 jiwa. Sedangkan pada 2024 adalah 159,27 jiwa.
Kasus kemiskinan di Kabupaten Kediri pada tahun 2021 sebesar 11, 64 persen, pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 10,65 persen.
Ketua Kadin Kabupaten Kediri David Tompo Wahyudi mengapresiasi ajakan kolaborasi dengan pemkab untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di kabupaten ini.
Menurut dia, Kadin telah melakukan pemetaan potensi di desa yang dapat dikolaborasikan guna menciptakan peluang lapangan kerja.
David mencontohkan salah satu desa di Kabupaten Kediri yang memiliki potensi budi daya ikan koi.
Dalam hal ini, Kadin berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk dapat memberikan dukungan yang diharapkan dapat lebih meningkatkan ekonomi, termasuk memberikan peluang kerja bagi masyarakat.
"Itu baru di satu desa, nanti akan ada beberapa desa yang akan kita bantu tergantung potensi wilayah masing-masing," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Kediri juga telah menggandeng badan otonom (Banom) NU baik dari Fatayat maupun Gerakan Pemuda Ansor, Kabupaten Kediri dalam upaya menangani kemiskinan ekstrem itu.