Jakarta - Duta Besar Aljazair untuk Indonesia Abdelkrim Belarbi mengatakan Aljazair akan terus mengingat dukungan yang diberikan oleh Indonesia untuk menggapai kemerdekaan negaranya. "Indonesia mengundang perwakilan Aljazair untuk datang pada Konferensi Asia Afrika, meskipun pada saat itu Aljazair masih berada dalam penjajahan Prancis," ujar Abdelkrim di Jakarta, Selasa. Dia mengatakan keterlibatan perwakilan Aljazair dalam konferensi tersebut semakin memicu semangat masyarakat Aljazair, karena mendapat pengakuan dari dunia internasional. "Indonesia juga mengirim tentaranya ke Aljazair untuk membantu perjuangan kemerdekaan kami. Kami akan selalu menghormati Presiden pertama Indonesia Soekarno, yang mendukung kemerdekaan kami 50 tahun yang lalu." ujarnya. Dia mengatakan setelah 50 tahun kemerdekaannya, Aljazair terus mengembangkan negaranya dan mempertahankan hubungan dengan negara-negara mitra seperti Indonesia. Aljazair terletak di Afrika Utara, dan mempunyai luas 2.381.741 km2 dan berbatasan dengan Laut Mediterania di Utara, Maroko, Sahara Barat dan Mauritania di Barat, Mali dan Nigeria di Selatan, Libya dan Tunisia di sebelah Timur. Aljazair merdeka dari Prancis pada 5 Juli 1962, setelah dijajah selama 130 tahun. Penjajahan tersebut, mengakibatkan 1,5 juta atau separuh dari penduduk negara tersebut tewas. Negara terbesar kedua di Afrika dan kesepuluh terbesar di dunia, Aljazair adalah negeri spektakuler kontras geografi dan iklim yang dramatis, di mana keindahan lansekap Mediterania adalah berdekatan dengan ruang-ruang megah di Sahara. Aljazair adalah produsen utama gas alam di dunia. Ekspor nonmigasnya antara lain adalah fosfat, bijih besi, seng, air raksa, garam, marmer, peralatan pertanian dan industri, dan produk pertanian.(*)
Dubes: Aljazair Akan Terus Ingat Jasa Indonesia
Selasa, 26 Juni 2012 16:27 WIB