Jakarta (ANTARA) - Muhammadiyah terus mengupayakan terbentuknya cabang-cabang organisasi sesuai keputusan Muktamar ke-46 yang menargetkan pembentukan cabang hingga 70 persen dari jumlah total kecamatan di Indonesia dan ranting sampai 40 persen dari jumlah desa/kelurahan. "Selain mengaktifkan yang vakum, juga mengupayakan terbentuknya cabang-cabang baru," kata Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah Dr Ahmad Norma Permata pada seminar "Potret Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-DKI Jakarta" di Jakarta, Sabtu. Saat ini jumlah cabang Muhammadiyah di Indonesia, ujarnya, baru 3.221 dari 5.265 total jumlah kecamatan atau baru 61 persen, sehingga masih perlu diupayakan agar terbentuk sembilan persen lagi. Sementara itu, jumlah ranting sebanyak 8.107 dari 62.806 desa/kelurahan (12 persen), itu berarti masih perlu membentuk 28 persen lagi., ujarnya. Ia juga menyebut, secara organisatoris Muhammadiyah masih rapuh, dimana masih banyak cabang dan ranting yang belum memiliki kepengurusan yang lengkap dan belum mampu menjalankan tertib organisasi dalam hal administrasi, keuangan, dan kegiatan. "Kurang tertibnya organisasi ini menyebabkan kepengurusan cabang dan ranting rentan konflik internal terutama terkait dengan pengelolaan amal usaha," ujarnya. (*)
Berita Terkait
UMSURA buka 14 program beasiswa PMB 2026--2027
22 Desember 2025 17:30
IHC-KAWANMU bekali relawan bencana Sumatera dengan hipnoterapi
21 Desember 2025 15:18
Mahasiswa Umsura bantu petani Supiturang lewat dryer dan lampu surya
20 Desember 2025 17:33
North Sumatra to distribute 30 tons of UAE rice for disaster relief
20 Desember 2025 10:49
UMSURA raih emas dan perak Anugerah Diktisaintek 2025
19 Desember 2025 17:13
IHC bekali relawan Muhammadiyah tangani trauma psikososial bencana
18 Desember 2025 17:02
Umsura lelang 14 jersey atlet untuk bantu korban banjir Sumatera
17 Desember 2025 19:17
Dua mahasiswa Umsura masuk nominasi Santini JMTV Awards 2025
14 Desember 2025 10:46
