Jakarta (ANTARA) - Sutradara film "Komang", mengungkapkan tantangan terbesar dalam mengadaptasi kisah nyata cinta antara Raim Laode dan Komang Ade selama 7 tahun menjadi sebuah film berdurasi sekitar 2 jam.
Menurut dia menyajikan perjalanan cinta yang panjang tersebut dalam waktu yang terbatas tanpa kehilangan esensi dari karakter adalah sebuah tugas yang sangat sulit.
"Saya harus memastikan bahwa karakter-karakter ini diberikan ruang untuk mengekspresikan emosi mereka, tapi juga harus cepat beralih ke adegan selanjutnya," kata Naya dalam Press Screening & Press Conference Film “Komang” di Jakarta, Rabu.
Naya menyampaikan, tantangan lain adalah bagaimana memberi "bumbu" yang membuat penonton merasa gemas, tanpa mengubah esensi dari karakter tersebut.
Naya menyebutkan bahwa dirinya merasa bertanggung jawab penuh atas hasil film ini, terlebih karena kisah yang diangkat adalah kisah nyata.
Ia juga sangat menghargai masukan yang diberikan oleh Raim Laode dan Komang Ade selama proses produksi, termasuk pertemuan panjang yang dilakukan bersama Komang untuk mendalami karakter lebih dalam.
"Saya senang mereka happy dengan hasilnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Produser Chand Parwez Servia berbicara tentang reaksi emosional yang ia rasakan saat melakukan editing film tersebut.
"Ada beberapa bagian yang membuat saya tetap mengeluarkan air mata, ada bagian yang membuat saya lemas, dan ada bagian yang menurut saya bisa sangat luar biasa," ungkap Chand.
Ia mengakui adanya kekhawatiran mengenai apakah Raim Laode dan Komang akan menyukai hasil film ini, mengingat film ini mengangkat kisah nyata mereka.
Chand juga menyoroti pesan mendalam yang terkandung dalam film ini, yaitu tentang bagaimana perbedaan dapat disatukan dengan niat tulus dan cinta.
"Film ini bukan hanya tentang kisah yang luar biasa, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengatasi perbedaan-perbedaan dalam hidup, termasuk dalam sebuah keluarga," katanya.
Menurutnya, "Komang" berhasil menyampaikan pesan positif yang bisa mempererat hubungan antar manusia, terutama dalam menghadapi perbedaan yang ada.
Ia menambahkan, film ini berhasil menjelaskan bagaimana mereka pertama kali bertemu, menampilkan berbagai rintangan yang harus dihadapi, hingga proses keduanya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Semoga penonton Indonesia bisa terhibur dan dapat memetik pelajaran dari hubungan Ode dan Komang di film ini," ujar Chand Parwez Servia.
Diproduksi oleh Starvision, film "Komang" menyajikan kisah asmara yang manis sekaligus penuh tantangan antara dua anak muda, Raim Laode alias Ode (Kiesha Alvaro) dengan Komang Ade Widiandari (Aurora Ribero).
Kisah keduanya berawal ketika mereka sama-sama menjalani kehidupan di kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Ode dikisahkan sebagai pemuda asli Buton yang memiliki minat di dunia stand-up comedy dan musik, serta dikenal sebagai sosok yang taat agama.
Sementara itu, Komang adalah perempuan dari keluarga transmigran asal Bali yang menetap di Baubau.
Selain Kiesha Alvaro dan Aurora Ribero, film "Komang" turut dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat Indonesia di antaranya Cut Mini, Arie Kriting, Mathias Muchus, Ayu Laksmi, Neneng Risma, Rhesa Putri, Arman Dewarti, Ciaxman, Raim Laode, Anggika Bolsterli, Pevita Pearce, Afgansyah Reza, Naya Anindita, Shabira Alula, Azkya Mahira, Najla Putri, Sultan Hamonangan, Jonathan Alvaro, Oki DM, hingga debut Adzando Davema.
Film "Komang" akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai Lebaran 2025.
Sutradara Naya Anindita ungkap tantangan adaptasi kisah nyata "Komang"
Rabu, 19 Maret 2025 22:30 WIB

Suasana Press Screening & Press Conference Film “Komang” yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/3/2025). (ANTARA/Adimas Raditya)