Jakarta (ANTARA) - General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyatakan bahwa periode penjualan tiket Kereta Cepat Whoosh diperpanjang menjadi sejak H-25 hari keberangkatan untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat selama momen Idul Fitri.
“Tiket Whoosh itu baru bisa dibeli sebelumnya hanya H-14 hari, sebelum jadwal perjalanan yang akan dipilih. Nah, di momen libur Lebaran kali ini kami memberikan fleksibilitas H-25 hari,” kata Eva Chairunisa di Jakarta, Jumat malam (14/3).
Ia menyampaikan bahwa perpanjangan waktu penjualan tiket tersebut disebabkan banyaknya permintaan dari masyarakat yang ingin merencanakan perjalanan selama libur Idul Fitri 1446 Hijriah lebih awal.
Meskipun saat ini terdapat permintaan tiket jauh sebelum momen Lebaran, pihaknya mencatat bahwa selama ini tren pembelian tiket Whoosh menunjukkan sekitar 85 persen penumpang membeli tiket pada hari keberangkatan.
Dengan adanya momen Idul Fitri serta perpanjangan periode penjualan tiket, Eva berharap masyarakat dapat memesan tiket sejak dini secara daring agar tidak kehabisan.
Ia mengatakan bahwa pembelian tiket dapat dilakukan hingga 30 menit sebelum keberangkatan melalui sejumlah kanal online, yakni laman resmi KCIC websiteticket.kcic.co.id, aplikasi Whoosh, KAI Access, Livin’ by Mandiri, BRIMo by BRI, dan Wondr by BNI.
"Untuk pembelian secara offline dapat dilakukan di loket dan mesin tiket stasiun hingga 15 menit sebelum keberangkatan,” ujarnya.
Terkait harga tiket, Eva menuturkan bahwa pihaknya masih menggunakan skema penetapan harga dinamis sesuai tingkat permintaan konsumen (dynamic pricing) selama libur Lebaran kali ini.
“Untuk saat ini yang paling rendah itu di angka Rp225.000, paling tinggi di Rp350.000. Tapi, biasanya pada saat momen libur ini rate harganya bisa sekitar antara Rp300.000 sampai Rp350.000,” jelasnya.
Ia pun menyarankan masyarakat untuk menggunakan tiket berlangganan Frequent Whooser Card karena memiliki tarif tiket yang tetap (harga flat).
Misalnya, Gold Frequent Whooser Card Jakarta-Bandung seharga Rp2 juta memiliki kuota 10 tiket perjalanan untuk semua relasi Halim-Karawang-Padalarang-Tegalluar Summarecon yang dapat digunakan dalam 60 hari sejak pembelian.
“Nah kalau Rp2 juta untuk 10 perjalanan, berarti satu perjalanan itu Rp200 ribu ya kan. Nah, tidak ada ketentuan Frequent Whooser Card ini pada saat peak season tidak boleh dipakai. Jadi, bisa digunakan kapanpun,” ucap Eva.(*)