Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - CEO Sribu Ryan Gondokusumo menyatakan platform Sribu telah mampu menjadi wadah bagi puluhan ribu freelancer Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mencari uang sejak 2012 hingga saat ini.
“Sribu menjadi sebuah platform yang mampu menghubungkan bisnis dengan freelancer terkurasi untuk berbagai kebutuhan bisnis,” katanya di Surabaya, Senin.
Ryan menuturkan freelancer UMKM ini menyediakan beragam jasa mulai dari desain grafis, pengembangan web, penulisan, pemasaran digital, dan sebagainya.
Melalui laman www.sribu.com masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sesuai dengan anggaran masing-masing.
Sebagai contoh, terdapat ribuan freelancer desain grafis di laman ini dengan patokan biaya masing-masing.
Berdasarkan data internal Sribu, permintaan layanan digital seperti desain grafis, pengembangan web, dan pemasaran digital meningkat sebanyak 45 persen dalam satu tahun terakhir.
Hal ini menunjukkan bahwa bisnis semakin mengandalkan freelancer untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka dan menghadapi perubahan tren pasar yang terus berkembang.
Melalui jasa freelancer, pebisnis dapat menjalankan operasionalnya dengan lebih efisien, tetap fokus pada ibadah, dan memaksimalkan peluang bisnis termasuk pada bulan Ramadhan ini.
Terlebih, terdapat pola aktivitas harian serta pergeseran kebiasaan konsumsi masyarakat saat Ramadhan yang meningkat signifikan.
Survei Populix mengungkapkan mayoritas responden mengalami peningkatan pengeluaran antara 25-50 persen saat Ramadhan dibandingkan bulan biasa.
Kondisi itu membuat bisnis perlu beradaptasi lebih cepat agar dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat termasuk melalui kehadiran freelancer sehingga lebih fleksibel dan praktis.
“Kami melihat peningkatan signifikan dalam permintaan jasa freelancer selama Ramadhan. Banyak bisnis yang memanfaatkan freelancer untuk menyelesaikan proyek-proyek penting tanpa harus menambah beban tim internal mereka,” kata Ryan.
Platfrom Sribu jadi wadah "freelancer" UMKM cari cuan
Senin, 3 Maret 2025 18:57 WIB

CEO Sribu Ryan Gondokusumo di Surabaya, Kamis (27/2/2025). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)