Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan penghargaan lencana Satyalencana Santi Dharma kepada pasukan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/Unifil karena telah menjalankan tugas misi perdamaian di perairan Mediterania, Lebanon, selama satu tahun.
"Kalian semua prajurit yang tergabung dalam satgas, atas dedikasi dan loyalitas yang tinggi selama penugasan, kalian berhak untuk mendapatkan Satyalencana Santi Dharma," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Mayor Jenderal TNI Taufik Budi Santoso saat mewakili Panglima TNI pada upacara pemberian lencana di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Budi menjelaskan Satgas MTF yang terdiri atas personel TNI AL ini telah melakukan beragam tugas perdamaian di Lebanon, salah satunya menghalang dan memeriksa kapal yang lewat di perairan Mediterania.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang masuk Lebanon, seperti senjata ilegal.
Baca juga: Panglima TNI rotasi perwira tinggi di beberapa jabatan strategis
Tidak hanya itu, MTF Indonesia dan negara-negara lain juga aktif menjalankan pemantauan dan latihan bersama.
Keaktifan inilah yang juga membuat Satgas MTF Indonesia untuk pertama kali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertahanan Jerman.
Selain itu, para personel Satgas MTF Indonesia juga mendapatkan beberapa penghargaan, yakni United Nation Medal, Lebanon Armed Forces (LAF) Medal, Ambassador Award, Duta Kebudayaan, Later of Appreciation dari UNIFIL, dan Letter of Appreciation dari MTF.
Budi berharap pemberian penghargaan dari Panglima TNI dapat memicu semangat seluruh personel untuk mencetak prestasi lebih baik dalam menjalankan misi.
"Keberhasilan yang diraih menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja TNI yang profesional responsif integratif modern dan adaptif dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin berat akibat dinamika lingkungan strategis yg semakin kompleks," jelasnya.
Satgas MTF pimpinan Letkol Laut (P) Wirasetyo Haprabu menjalankan misi perdamaian di perairan Mediterania, Lebanon, menggunakan KRI Diponegoro 365.
KRI Diponegoro berangkat dari Surabaya pada Desember 2023 bersama 120 personel satgas dan kembali ke Indonesia, tepatnya Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Jumat (14/2).
