Jakarta (ANTARA) - Helikopter HS-1305 dari Pusat Penerbangan TNI AL yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O/UNIFIL melanjutkan misinya di Beirut, Lebanon, setelah lolos uji kelayakan berkala yang digelar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada II TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, menjelaskan uji kelayakan berkala itu mencakup inspeksi keselamatan dan pemeriksaan kelengkapan peralatan untuk misi perdamaian (COE).
"Inspeksi itu dipimpin oleh pimpinan skuadron (UNIFIL) Rashik Reswan untuk memastikan seluruh peralatan, pesawat, dan perlengkapan yang digunakan dalam kondisi optimal dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh PBB dalam melaksanakan misi perdamaian," kata Kadispen Koarmada II.
Dia menambahkan inspeksi rutin itu dilakukan oleh tim Mission Air Safety Officer (MASO) UNIFIL di geladak heli KRI Diponegoro-365 saat kapal sandar di Dermaga 4 Pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (13/11).
Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu selaku Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-O UNIFIL menjelaskan keberhasilan heli HS-1305 melewati inspeksi rutin merupakan hasil pembinaan personel dan peralatan.
Wirastyo, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada II yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, menjelaskan keberhasilan itu juga mencerminkan penerapan standar tinggi dari para pilot dan kru helikopter dalam setiap tugas operasi, latihn, dan pemeliharaan.
"Satgas MTF TNI XXVIII-O UNIFIL siap melanjutkan misi perdamaian dengan tingkat kesiapan optimal," kata Dansatgas MTF TNI XXVIII-O UNIFIL.
Inspeksi itu menjadi yang ketiga kali dilakukan oleh PBB kepada seluruh alutsista dan personel TNI yang saat ini bertugas bersama Maritime Task Force (MTF) UNIFIL di Lebanon. Inspeksi sebelumnya berlangsung pada Juni dan Januari 2024.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang di antaranya terdiri atas KRI Diponegoro-365 dan Helikopter Panther HS-1305 bertugas bersama MTF 448 UNIFIL di perairan Lebanon sejak awal 2024. Satgas MTF TNI itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Prajurit TNI di Lebanon sampai hari ini masih tetap siaga pada posisinya menjalankan tugas operasi bersama UNIFIL di tengah eskalasi serangan militer Israel ke beberapa wilayah di Lebanon, termasuk sampai di ibu kotanya di Beirut. Militer Israel pada Kamis meluncurkan serangan udara yang meledakkan area dekat bandara di Beirut.