Surabaya (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp6 miliar selama Ramadan 1446 Hijriah/2025, meningkat dibandingkan capaian pada Ramadan sebelumnya yang sebesar Rp3 miliar.
Ketua BAZNAS Jatim, KH Ali Maschan Moesa, mengaku optimis target tersebut tercapai terutama dengan momentum pelantikan kembali Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur.
"Kami yakin dengan kepemimpinan Bu Khofifah, pengumpulan zakat akan semakin mudah," katanya usai Rapat Koordinasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Persiapan Ramadan 2025 di jl Juanda Sidoarjo, Senin.
Meski demikian, Ali Maschan menyatakan kondisi ekonomi belum stabil meskipun telah meningkatkan targetnya dua kali lipat.
"Kalau menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan turun, tetapi kami melihat kesenjangan sosial semakin tinggi. Banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ultra mikro mengalami kendala," ujarnya.
Dirinya berharap dengan meningkatnya target Baznas ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang terimbas pada ketidakstabilan perekonomian khususnya di Jawa Timur.
Namun, ia mengungkapkan masih terdapat tiga kabupaten di Jawa Timur yang belum optimal dalam koordinasi terkait zakat.
"Kami meminta Pemprov Jatim untuk memfasilitasi koordinasi ini karena aturan pemerintah pusat sudah jelas," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Jatim, Imam Hidayat, menjelaskan bahwa kebijakan penyaluran zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui BAZNAS telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.
"Zakat profesi bagi ASN Pemprov Jatim secara otomatis dipotong dari gaji melalui Bank Jatim, sehingga langsung tersalurkan ke BAZNAS," ujarnya.
Kebijakan pemotongan zakat ASN ini terbukti mampu meningkatkan potensi penghimpunan dana zakat sepanjang tahun 2024, yang kemudian disalurkan untuk berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi umat.