Sumenep - Anggota Komisi B DPRD Sumenep, Jawa Timur, meminta manajemen PT Energi Mineral Langgeng (EML) menyosialisasikan kembali rencana eksplorasi minyak dan gas bumi kepada warga Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi. Anggota Komisi B DPRD Sumenep, Wiwid Harjoyudanto, di Sumenep, Rabu, menjelaskan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait di pemerintah kabupaten setempat guna membahas aspirasi dari warga Desa Tanjung yang berdemonstrasi guna menolak eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) oleh manajemen PT EML. "Salah satu hasil rapat tersebut adalah kami meminta manajemen PT EML untuk menyosialisasikan kembali rencana eksplorasi migas bagi warga Desa Tanjung. Hasil rapat itu akan kami ajukan kepada pimpinan DPRD supaya menjadi rekomendasi resmi dari DPRD," katanya. Pada Selasa (15/5), ratusan warga Desa Tanjung berdemonstrasi di depan Kantor Bupati dan DPRD Sumenep, guna menolak eksplorasi migas oleh PT Energi Mineral Langgeng (EML). Massa meminta manajemen PT EML lebih dulu membuat kesepakatan tertulis dengan warga yang intinya siap bertanggung jawab secara penuh, jika terjadi hal-hal tak diinginkan seperti kasus Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Kalau dalam waktu sepekan tidak ada kesepakatan tertulis, massa mengancam akan memblokade jalan menuju lokasi eksplorasi sekaligus meminta bupati setempat mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksplorasi migas yang dilakukan PT EML. "Kami berharap pihak terkait di Pemkab Sumenep menjadi fasilitator supaya PT EML segera menyosialisasikan kembali rencana eksplorasi migas di Desa Tanjung kepada warga setempat. Lokasi sosialisasi harus di Desa Tanjung," kata Wiwid. Ia juga mengemukakan, sesuai hasil rapat dengan pihak terkait di Pemkab Sumenep, manajemen PT EML sebenarnya sudah menggelar sosialisasi tentang rencana eksplorasi migas. "Namun, lokasinya di Aula Kantor Kecamatan Saronggi. Sementara pesertanya adalah sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami meminta manajemen PT EML secepatnya kembali menggelar sosialisasi dan waktunya tidak sampai tujuh hari ke depan," ujarnya. Wiwid berharap pihak terkait di Pemkab Sumenep meningkatkan koordinasi dengan anggota DPRD, jika ada kegiatan yang berdampak signifikan bagi warga. "Kami baru mengetahui ada eksplorasi migas di Desa Tanjung, setelah ada demo dari warga setempat," ucapnya. Manajemen PT EML secara resmi melakukan penajakan sumur migas ENC-1 di Desa Tanjung pada 3 April 2012. Hasil survei yang dilakukan tim ahli PT EML, kandungan gas di sumur ENC-1 diperkirakan lebih besar dibanding minyak. (*)
DPRD Sumenep Minta PT EML Sosialisasikan Eksplorasi
Rabu, 16 Mei 2012 18:47 WIB