Surabaya (ANTARA) - Pemilik Heroes Parfum Surabaya Achmad Arianto menjelaskan sejumlah keahlian dimiliki seseorang untuk menjadi perfumer yang bukan hanya soal menciptakan aroma yang wangi, tapi juga seni menggabungkan ketelitian, kreativitas, dan pengetahuan bahan-bahan.
"Perfumer harus jeli dalam memilih bahan-bahan berkualitas tinggi. Mengidentifikasi bahan yang tepat untuk menciptakan aroma yang unik dan tahan lama adalah keterampilan inti yang harus dimiliki," kata Achmad Arianto di Surabaya, Kamis.
Setiap bahan memiliki karakteristik dan efek yang berbeda, oleh karena itu, kemampuan untuk memilah bahan dengan bijak adalah kunci sukses seorang perfumer.
Perfumer juga harus terus mengulik dan belajar. Dunia parfum terus berkembang, dan seorang perfumer harus mampu mengikuti tren dan teknik terbaru dalam menciptakan aroma.
Mereka harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keterampilan untuk menguji dan mengeksplorasi berbagai kombinasi bahan untuk menemukan formula yang pas. Proses ini membutuhkan waktu dan ketekunan.
Dia menceritakan sejak awal memiliki ketertarikan besar terhadap dunia parfum. Meskipun dimulai dari rasa iseng, ketertarikannya berkembang menjadi sebuah keahlian yang kini dihargai banyak orang.
"Kuncinya terus mengulik dan bereksperimen dengan berbagai bahan untuk menemukan kombinasi yang tepat. Jadi harus menghafal setiap aroma dan menggabungkan bahan-bahan yang berbeda hingga akhirnya menemukan racikan yang pas," ujar Achmad.
Jika mengasah keahlian selama bertahun-tahun, barulah seorsng perfurmer bisa memiliki racikan sendiri.
Seperti Achmad yang kini menguasai lebih dari 50 racikan parfum. Racikannya pun dibuat dari bahan-bahan berkualitas internasional, seperti essential oil dan alkohol dari Prancis yang ramah lingkungan.
Proses pembuatan parfum juga sangat bergantung pada bahan yang digunakan dan kompleksitas aroma yang diinginkan.
"Proses pembuatan parfum bisa cepat, paling cepat 5 menit, tetapi bisa juga lama, sekitar satu hingga dua jam," katanya.
Waktu yang dibutuhkan untuk meracik aroma tergantung pada kesulitan bahan dan layer aroma yang ingin dicapai.
Seperti halnya seorang chef yang memerlukan indera pengecap yang tajam, seorang perfumer juga sangat bergantung pada indera penciuman. Namun, menjaga kesehatan hidung adalah tantangan besar.
"Kalau sudah jenuh dengan aroma, pasti tidak bisa mencium lagi. Dalam satu hari, hanya bisa mencium maksimal lima aroma," ujar Achmad.
Untuk itu, istirahat yang cukup menjadi sangat penting bagi seorang perfumer. Hidung yang sudah jenuh dengan bau akan kesulitan untuk mencium aroma secara akurat. Maka, waktu istirahat yang cukup diperlukan untuk menenangkan hidung agar bisa kembali bekerja dengan baik.
