Bus Trayek Bojonegoro-Surabaya Beroperasi Kembali
Kamis, 10 Mei 2012 9:20 WIB
Bojonegoro - Bus trayek Bojonegoro-Surabaya, Jatim, mulai beroperasi kembali setelah awak bus trayek Semarang - Surabaya tidak memblokade Terminal Tambak Osowilangun Surabaya, sejak Rabu (9/5) dini hari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Bojonegoro Edy Subroto, Kamis mengatakan, bus trayek Bojonegoro-Surabaya beroperasi kembali hari ini, setelah awak bus trayek Semarang-Surabaya sudah tidak lagi memblokade Terminal Tambak Osowilangun.
Awak bus Semarang-Surabaya menghentikan blokade di Terminal Tambak Osowilangun dan mengoperasikan kendaraannya.
"Bus trayek Bojonegoro-Surabaya, berangkat dari Terminal Rajekwesi yang pertama pukul 01.40 WIB," katanya menjelaskan.
Menurut dia, bus Semarang-Surabaya tidak masuk atau berhenti di Terminal Tambak Osowilangun, namun tetap menuju Terminal Purabaya Bungurasih, Surabaya.
"Di Terminal Purabaya, bus Semarang-Surabaya juga dilarang masuk terminal dan mengambil penumpang," katanya.
Awak bus trayek Bojonegoro-Surabaya tidak menjalankan kendaraannya sejak 1 Mei, karena ada blokade awak bus trayek Semarang-Surabaya di Terminal Tambak Osowilangun.
Awak bus Semarang-Surabaya itu memprotes keputusan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang mengalihkan pemberhentian bus Semarang-Surabaya tidak lagi di Terminal Purabaya Bungurasih, namun di Terminal Tambak Osowilangun.
Edy Subroto menjelaskan, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memutuskan bus trayek Semarang-Surabaya berhenti di Terminal Tambak Osowilangun, untuk mengembalikan bus dari wilayah utara berhenti di Terminal Tambak Osowilangun.
Bus wilayah selatan, lanjutnya pemberhentian terakhirnya di Terminal Purabaya Bungurasih. "Dulu semua bus dari utara berhenti di Terminal Jembatan Merah Surabaya, yang lokasinya di wilayah utara," jelasnya.
Wakil Ketua Paguyuban Pekerja Angkutan Tambak Osowilangun Suparto, menjelaskan, awak bus Bojonegoro-Surabaya menjalankan kembali kendaraannya karena juga sudah kehabisan uang, sebab selama berhenti beroperasi tidak mendapatkan uang tunggu dari pemilik bus.
Para awak bus, lanjutnya, membiayai sendiri, usaha mereka datang ke berbagai pihak di Surabaya, mulai Polresta Surabaya, DPRD, juga Walikota Surabaya, untuk meminta pengamanan ketika masuk Terminal Tambak Osowilangun.
"Kami sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp50 juta untuk memperjuangkan agar bus bisa beroperasi kembali," ungkapnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan, trayek Bojonegoro-Surabaya dilayani 312 bus dan trayek Semarang-Surabaya jumlahnya sekitar 200 bus. (*)