Jakarta - Isak tangis keluarga penumpang pesawat Sukhoi yang hilang kontak di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tak terbendung ketika mereka mengetahui keluarganya tercantum dalam manifest pesawat pesawat itu, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam. Ellen Pangabean keluarga salah satu penumpang Edward Edo M salah satu yang terlihat syok. Edo ikut dalam demonstrasi penerbangan pesawat mewakili perusahaan IndoAsia. "Saya dikasih tahu teman Edo bahwa pesawatnya hilang kontak," kata Ellen di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (9/5). Ia bersama kerabatnya memaksakan diri ke Bandara Halim untuk memastikan berita tersebut. "Makanya saya kemari untuk mengecek, kami minta doanya saja," ujar Ellen sambil berlinang air mata. Eben merupakan adik dari Edward M Panggabean, penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak pada pukul 14.33 WIB. Edward merupakan karyawan Indo Asia yang diberi kesempatan menjajal pesawat keluaran terbaru Sukhoi untuk kepentingan komersil itu. Selain mereka, ada beberapa anggota keluarga lainnya yang datang, namun sebagin enggan untuk diwawancarai. Mereka pun masih tidak percaya jika nama-nama dari manifest pesawat adalah keluarganya. Sheny Ayat mengaku sangat yakin menantunya, Ruli Dermawan (IndoAsia) selamat. Wanita tua ini terlihat sangat tabah dan tegar saat melihat daftar nama yang terpampang di dinding. "Saya yakin selamat, tetapi Wallahu `alam bi sahwab," katanya. Namun demikian, tidak semua keluarga penumpang sanggup menahan air mata seperti Sheny. Linangan air mata dan kepanikan justru mendominasi mayoritas keluarga penumpang kendati berbagai pihak mencoba menenangkan. (*)
Isak Tangis Keluarga Korban Sukhoi Tak Terbendung
Kamis, 10 Mei 2012 7:03 WIB